Kerugian Pelabuhan Eilat, Israel Akibat Serangan Yaman Capai 85 Persen
Tindakan Komite Rakyat Yaman yang mencegah lewatnya kapal-kapal milik rezim Zionis melalui Bab El-Mandab menyebabkan kerugian pelabuhan Eilat yang mencapai 85 persen, dan menciptakan krisis serius bagi perekonomian Israel.
Radio Tentara rezim Zionis melaporkan, Gideon Golber, manajer umum pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan hari Minggu (10/12/2023) mengumumkan bahwa ancaman Yaman untuk mencegah keberangkatan kapal ke wilayah pendudukan menyebabkan hilangnya 80 hingga 85 persen profitabilitas pelabuhan ini.
"Ancaman Yaman menyebabkan pelabuhan ini mengalami kerugian parah sejak pertengahan bulan lalu," kata Golber.
"Tel Aviv khawatir Bab al-Mandeb akan ditutup sepenuhnya untuk kapal komersial yang berangkat dari Laut Merah ke pelabuhan Eilat atau melewati Terusan Suez dan pindah ke Israel dalam waktu lima pekan," tegasnya.
Manajer umum pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan juga mengungkapkan bahwa dalam situasi ini, kapal terpaksa melewati benua Afrika untuk memasuki Laut Mediterania melalui Selat Gibraltar.
Saluran 13 TV rezim Zionis dalam sebuah laporan mengumumkan bahwa volume impor Israel dari Timur Tengah, yang melewati Laut Merah, berjumlah 350 miliar shekel atau setara dengan 95 miliar dolar per tahun,
Perubahan rute pelayaran menuju wilayah pendudukan akan meningkatkan harga barang impor akan meningkat sebesar 3% dan masalah ini dapat memberikan beban keuangan yang sangat besar pada Israel sebesar 3 miliar dolar.
Pemerintah Sanaa dan Komite Rakyat Yaman telah mengumumkan akan mencegah masuknya kapal-kapal ke Israel, selama Jalur Gaza tidak menerima barang-barang yang dibutuhkannya, termasuk makanan dan obat-obatan.(PH)