Pengakuan Peneliti Zionis: Masa Kemenangan Israel telah Berakhir
(last modified Sun, 30 Jun 2024 08:01:22 GMT )
Jun 30, 2024 15:01 Asia/Jakarta
  • Pengakuan Peneliti Zionis: Masa Kemenangan Israel telah Berakhir

Pakar Zionis mengakui bahwa periode kemenangan rezim Israel telah berakhir dan harus membayangkan kemenangan dari kegagalan Netanyahu.

Tehran, Parstoday- Pakar Zionis, Haggai Olshanetskymenulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs media Zman Yisrael menyinggung kondisi rezim Zionis setelah peristiwa serangan Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober, dengan mengatakan, "Tampaknya konsep kemenangan harus diubah dan tidak ada lagi berita tentang kemenangan Israel yang biasa dan heroik."

Menurut Parstoday, peneliti Israel ini menulis bahwa dalam perang 7 Oktober, Israel tidak akan mencapai tujuan apapun, karena telah menggunakan seluruh kekuatan pencegahnya dan tidak memiliki kekuatan tambahan.

Di sisi lain, Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis, berupaya melemahkan institusi pemerintah agar tidak masuk penjara. Netanyahu haus kekuasaan, dan itulah sebabnya dia tidak bersedia mengakhiri perang, karena dia tahu bahwa selama perang terus berlanjut, dia bisa membenarkan perilaku Israel di Tepi Barat dengan menggunakan peristiwa 7 Oktober sebagai alasan.

Penulis artikel ini lebih lanjut mengakui:

Setelah tanggal 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel di Gaza lebih banyak dibandingkan jumlah warga kulit hitam yang dibunuh oleh rezim apartheid Afrika Selatan selama lebih dari 30 tahun rezim ini berkuasa di negara ini.

Bahkan, ada kekhawatiran bahwa pembunuhan warga Palestina yang tidak bersalah dan warga sipil yang terbunuh tanpa alasan akan memicu kebakaran yang lebih besar di wilayah Gaza dan Tepi Barat, yang akan menyebabkan terbentuknya front anti-Israel di wilayah ini.

Di sisi lain, perilaku para pemukim Zionis yang didukung tentara Israel dengan membunuh, menghancurkan dan membakar properti dan aset warga Palestina di Tepi Barat, ikut menyulut api ini.

Pakar Israel ini menulis, "Sebelum berakhirnya perang Gaza dan sebelum semuanya berakhir dengan kekalahan terakhir Israel, masih ada kemungkinan kecil untuk menyelamatkan Israel, yaitu dengan memadamkan api perang Gaza. Tentu saja, menjadi kepentingan Israel untuk mengakhiri perang Gaza dan mencoba memberikan kemerdekaan kepada Palestina dalam kondisi terbaik,".

Menurut penulis Israel ini, dengan bantuan PBB dan komunitas internasional, gencatan senjata di Gaza kini dapat diformalkan dalam bentuk perjanjian politik yang akan disetujui oleh lembaga-lembaga PBB.

Jika Israel tidak memiliki faktor motivasi untuk merealisasikan perjanjian ini, maka kegagalan kita akan sangat parah, karena perjanjian yang diusulkan negara lain di masa depan akan berdampak buruk bagi Israel, dan mungkin, sebagai akibat dari perang ini, proses sanksi ekonomi terhadap Israel akan diterapkan, yang akan menghancurkan kehidupan.

Pakar Israel ini menyatakan bahwa masalah terburuk bagi Israel adalah dipaksa untuk menerima perjanjian yang tidak dirumuskan dan diusulkan dalam kerangka kondisi Israel, seperti yang terjadi di Afrika Selatan, dan dalam situasi seperti itu tidak ada tempat untuk konsep kemenangan yang menentukan. Namun kita seharusnya hanya mencari kemenangan dalam kegagalan.

Menurut peneliti Zionis ini, saat ini warga Palestina tidak memiliki kebebasan bergerak dan berpindah yang nyata, bahkan tidak memiliki paspor sendiri, keluar masuknya bahkan hidup mereka diatur berdasarkan keinginan dan kondisi struktur militer Israel yang berkuasa.(PH)