Al-Houthi: Perang Gaza Menyadarkan Masyarakat akan Sifat Berbahaya Zionisme

Sekjen Gerakan Ansarullah Yaman Kamis (11/7/2024) menjelaskan: Ketertindasan bangsa Palestina dan kejahatan Israel, membuat kesadaran umat manusia tumbuh dan berkembang.

Abdul-Malik Badruldeen al-Houthi, sekjen Gerakan Ansarullah Yaman dalam pidatonya seraya menegaskan bahwa perang Gaza sebuah ujian sejati bagi kemanusiaan, mengatakan: Kezaliman di Palestina dan kejahatan musuh Zionis bedampak pada perkembangan kesadaran di berbagai masyarakat yang ide memuji Zionisme telah mengakar selama berabad-abad.

Seperti diwartakan Pars Today, Badruldeen al-Houthi seraya mengkritik dukungan total negara-negara Barat terhadap Israel, menambahkan, kebungkaman di hadapan kejahatan Israel sama halnya dengan mengabaikan eksistensi, kehormatan manusia dan hak untuk hidup umat manusia.

Lebih lanjut, sekjen Ansarullah seraya mengutuk pembunuhan pengecut terhadap warga Palestina oleh Israel, mengatakan: Musuh Israel, menarget para pengungsi, di mana rezim ini mengklaim wilayah tersebut aman; Seakan-akan zona ini sebuah jebakan bagi masyarakat Palestina.

Terkait dengan ini, Badruldeen al-Houthi mengingatkan:

Pengungsi Palestina diserang dengan bom cerdas Amerika yang biasa digunakan untuk melawan tentara yang besar.

Dukungan terhadap poros perlawanan di Gaza tidak sesuai dengan keinginan Amerika

Dalam pidatonya, Pemimpin Revolusi Yaman juga menunjukkan kemarahan Amerika atas dukungan penuh poros perlawanan terhadap bangsa Palestina yang tertindas dan mengatakan: Dukungan poros perlawanan terhadap bangsa Palestina dan Gaza tidak sesuai dengan keinginan Amerika.

Badruldeen al-Houthi menganggap dukungan kelompok perlawanan di Yaman, Irak dan Lebanon kepada bangsa Palestina patut dipuji dan menambahkan: Front dukungan di Yaman, Irak dan Lebanon telah menetapkan perimbangan baru dalam perang melawan musuh."

Sindiran Pemimpin Revolusi Yaman atas Kaburnya Kapal Perang AS

Sekjen Ansarullah Yaman di akhir pidatonya kepada musuh negara ini, khususnya Amerika, mengisyaratkan kaburnya kapal induk USS Dwight D. Eisenhower dari kawasan dan mengatakan:

Gajah kalian tidak lari dari tikus, tapi lari dari tangan singa yang mengaum. Militer Yaman, singa mengaum yang akan melawan kalian.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran baru di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas. Di sisi lain, perlawanan Palestina di Gaza dan kelompok perlawanan lainnya di Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah telah mengumumkan bahwa mereka akan membalas kejahatan rezim pendudukan.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 38 ribu warga Palestina telah syahid dan lebih dari 88 ribu orang terluka sejak dimulainya babak baru serangan rezim Zionis di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Struktur rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan dengan tujuan genosida terhadap rakyat Palestina dan perampasan seluruh tanah mereka.

Sejumlah negara, dipimpin oleh Republik Islam Iran, merupakan pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya kaum Yahudi ke negara asalnya. (MF)