Perkembangan Terbaru Perang, dari Serangan Yaman hingga Manuver Israel
Parstoday – Perusahaan listrik Israel, menggelar simulasi skenario perang luas melawan Lebanon. Di sisi lain, Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengumumkan berhasil menembak kapal CHRYSALIS dalam sebuah operasi gabungan yang kompleks di Laut Merah, dan Bab El Mandeb, dengan rudal balistik serta drone.
Di bawah ini terdapat sejumlah berita pilihan dalam 24 jam terakhir terkait poros perlawanan yang menghadapi Rezim Zionis.
Gugurnya Sejumlah Warga Gaza termasuk Ibu Hamil oleh Israel
Jet-jet tempur Israel, Sabtu (13/7/2024) dinihari membombardir sebuah area di Bani Suheila di timur Khan Younis. Seorang warga Palestina, bersama istrinya yang sedang hamil gugur akibat serangan Israel, ke timur Khan Younis ini.
Pemboman pemukiman penduduk Palestina, di kota Deir Al Balah, di pusat Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak gugur, dan beberapa lainnya terluka. Jet-jet tempur Israel, juga membombardir kamp pengungsi Palestina, Al Nuseirat.
Serangan Gabungan Ansarullah Yaman ke Kapal Afiliasi Israel
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree mengumumkan, pasukan Yaman, berhasil menembak kapal CHRYSALIS dalam sebuah operasi gabungan yang kompleks di Laut Merah dan Selat Bab El Mandeb, dengan rudal balistik dan drone.
Kapal tersebut ditembak setelah pemiliknya mengabaikan peringatan larangan berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Israel, dan bermaksud melakukan perdagangan dengan Rezim Zionis. Ansarullah sebelumnya mengumumkan akan menyerang kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Israel, dalam rangka mendukung rakyat Gaza.
Pasukan Israel, akan Ditarik dari Philadelphia Meski Ditentang Netanyahu
Sekalipun Kantor Perdana Menteri Israel, membantah pengkajian penarikan mundur pasukan Rezim Zionis, dari poros Philadelphia, dalam perundingan kesepakatan dengan Hamas, namun sumber yang ikut dalam perundingan mengatakan, penarikan pasukan Israel, dari sekitar Philadelphia, merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata potensial.
Pada saat yang sama, menurut sumber-sumber Israel, penentangan PM Israel Benjamin Netanyahu, semakin mempersulit upaya pencapaian kesepakatan. Perintah Netanyahu, supaya pasukan Palestina, tidak kembali ke utara Jalur Gaza, dapat menghancurkan upaya penandatanganan kesepakatan. Netanyahu juga menentang penarikan mundur pasukan Israel, dari poros Philadelphia.
Orang-Orang Palestina Hujani Pasukan Israel dengan Peluru dan Granat
Brigade Syuhada Al Aqsa, yang bermarkas di Nablus mengumumkan, pasukan Palestina, terjun ke dalam pertempuran sengit melawan Israel, di beberapa titik di kamp Balata dan Askar. Pasukan Palestina, menghujani pasukan Israel, dengan peluru dan granat.
Pasukan penyerbu di Tulkarm juga berhasil diserang oleh pasukan Brigade Al Quds. Di sisi lain, pasukan Israel, dalam serangan ke kota Qalqilya, menangkap ibu dari Tareq Daud, seorang warga Palestina, untuk ke-10 kalinya, dan ia dipaksa menyerahkan anaknya. Mereka juga menyerang sejumlah rumah warga Palestina, lain di Kfar Saba di kota Qalqilya.
Perlawanan Pejuang Palestina atas Pasukan Israel di Tepi Barat Semakin Gigih
Pusat Data Palestina, mengumumkan, seminggu lalu 99 operasi perlawanan dan anti-Israel, dilakukan di Tepi Barat oleh orang-orang Palestina. Operasi-operasi ini meliputi 17 operasi penembakan dan kontak senjata, 10 operasi peledakan ranjau darat, dan serangan ke kendaraan-kendaraan militer Israel, dan 59 operasi pertempuran melawan pasukan Israel.
Orang-orang Palestina, juga enam kali menggelar unjuk rasa anti-Israel, dan dalam beberapa kesempatan pemuda Palestina, melawan para pemukim Zionis dan pasukan Israel, dengan melemparkan Molotov. Semua terjadi di tengah terus berlangsungya kejahatan Israel, atas rakyat Gaza, dan warga Palestina, di Tepi Barat.
Serangan Jet-Jet Tempur AS dan Inggris ke Yaman
Koalisi agresor Amerika Serikat dan Inggris, kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman. Menurut laporan, jet-jet tempur koalisi AS dan Inggris, tiga kali menyerang bandara Al Hudayda di barat Yaman.
Kebakaran di Distrik Zionis Metula akibat Serangan Rudal Hizbullah
Dalam serangan rudal Hizbullah ke distrik Metula di utara Wilayah pendudukan, sedikitnya delapan gedung dan markas pasukan Israel, dihantam rudal dan terbakar. Dalam pernyataannya, Hizbullah mengumumkan, dalam rangka mendukung bangsa Palestina dan perlawanan beraninya di Jalur Gaza, dan membalas agresi Israel, ke desa-desa dan warga sipil di selatan Lebanon, pejuang Hizbullah, Jumat menyerang secara langsung markas komando Brigade Infanteri, Divisi Timur 769 Israel, di pangkalan militer Ramim dengan artileri. Para pejuang Hizbullah, dalam operasi lain menyerang sebuah gedung lain yang digunakan pasukan Israel, di distrik Misgav Am.
Langkah Aneh Perusahaan Listrik Israel karena Takut pada Hizbullah
Setelah dipublikasikannya video posisi-posisi senstif Israel, di utara Wilayah pendudukan, oleh Hizbullah, media Zionis mengabarkan, perusahaan listrik Israel, menggelar simulasi skenario-skenario perang luas melawan Lebanon.
Simulasi itu dimulai hari Minggu, dan akan berlangsung selama lima hari. Keputusan menggelar simulasi diambil setelah dua rudal anti-tank atau dua roket Hizbullah menghantam pusat listrik Israel, dan memutuskan aliran listrik distrik Metula, di utara Wilayah pendudukan, pada hari Jumat.
Baru-baru ini Shaul Goldstein, Direktur Perusahaan Listrik Israel, memperingatkan pemutusan jangka panjang aliran listrik jika perang luas melawan Hizbullah pecah. Menurutnya, setelah 72 jam pemutusan listrik, kehidupan di Israel, tidak mungkin berlanjut.
Operasi Anti-Israel Pertama kelompok Saraya al-Muqawama al-Lubnaniya
Kelompok perlawanan Saraya al-Muqawama al-Lubnaniya, atau Brigade Perlawanan Lebanon, hari Jumat, merilis pernyataan yang mengabarkan serangan pertama terhadap Israel, dengan rudal ke pangkalan militer Ruwaisat Al Qarn, di utara Wilayah pendudukan.
Dalam pernyataan itu disebutkan, dalam rangka mendukung rakyat Palestina, yang berperang melawan Israel, dan melindungi warga Lebanon, Saraya Al Muqawama Al Lubnaniya, melancarkan operasi pertama terhadap pasukan Israel. Kelompok ini juga menekankan berlanjutnya perlawanan sampai kemenangan dan kemerdekaan akhir dicapai Palestina. (HS)