Menlu Iran: Kami Dukung Upaya Lebanon Mengusir Penjajah!
-
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Araghchi.
Pars Today – Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Araghchi mengatakan, kami mendukung semua upaya pemerintah dan rakyat Lebanon untuk mengusir penjajah dengan cara apa pun, termasuk melalui diplomasi.
"Insya Allah, kami akan melanjutkan jalan kami dalam memperluas jalur politik dan ekonomi antara Iran dan Lebanon. Republik Islam Iran sepenuhnya mendukung kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Lebanon, dan kami mengejar hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghormati, kepentingan bersama, dan tidak mencampuri urusan internal masing-masing," kata Araghchi selama jumpa pers di Lebanon, Selasa (3/6/2025), seperti dilansir Parst Today mengutip Mehr News.
Dia menambahkan, kami mengutuk pendudukan sebagian wilayah Lebanon oleh rezim Zionis Israel dan kami mendukung semua upaya pemerintah dan rakyat Lebanon untuk mengusir penjajah dengan cara apa pun, termasuk melalui diplomasi.
"Mengenai rekonstruksi Lebanon, perusahaan-perusahaan Iran siap untuk berpartisipasi, dan jika pemerintah Lebanon tertarik, itu akan dilakukan melalui pemerintah Lebanon. Kami mendukung dialog nasional, persatuan nasional, konsensus nasional di Lebanon, dan kami akan mendukung keputusan apa pun yang dibuat oleh suku-suku Lebanon. Pembicaraan ini hanya menyangkut orang-orang Lebanon sendiri dan tidak ada negara asing yang berhak ikut campur," pungkasnya.
Penulis Spanyol: Israel Langgar Hukum Internasional
Lebih dari 400 penulis Spanyol menuduh Israel melanggar hukum internasional dan menyerukan agar serangannya terhadap Gaza "segera diakhiri".
"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berusaha agar serangan tanpa pandang bulu ini segera diakhiri dan perdagangan peralatan militer yang digunakan terhadap warga sipil dihentikan," tegas para penulis, yang bekerja di bidang sastra anak-anak, remaja, dan dewasa itu dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Selasa.
Dewan Eropa: Gencatan Senjata di Gaza akan Ditetapkan
Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai bencana dan menekankan perlunya penghentian serangan militer Israel dan penetapan gencatan senjata di Gaza.
"Situasi di Gaza masih sangat buruk. Kami menyerukan Israel untuk sepenuhnya mencabut larangan bantuan kemanusiaan (ke Gaza) dan menghentikan operasi militernya," tulis Costa di platform media sosial X pada Selasa malam.
Dia menambahkan, kembalinya segera ke gencatan senjata yang mengarah pada pembebasan semua tahanan dan berakhirnya permusuhan secara permanen sangatlah penting.
Ukraina: Rusia Belum Tanggapi Usulan Perdamaian
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menulis di jejaring sosial X pada Selasa malam bahwa kesimpulan resmi Ukraina setelah pertemuan kedua di Istanbul adalah sebagai berikut: Rusia belum menanggapi dokumen kami yang menguraikan pandangan Ukraina tentang mengakhiri perang.
"Kami ingin Rusia menanggapi. Setiap hari yang dihabiskan dalam keheningan membuktikan bahwa mereka ingin melanjutkan perang," tulisnya.
Inggris: Kami akan Berikan 100.000 Drone ke Ukraina
Pemerintah Inggris mengumumkan pada hari Rabu (4/6/2025) bahwa mereka akan meningkatkan pasokan drone ke Ukraina dan akan memasok 100.000 peralatan militer ini ke Kiev pada bulan April 2026.
Menurut pemerintah Inggris, drone tersebut bernilai 350 juta pound ($473 juta) dan merupakan bagian dari paket dukungan militer senilai 4,5 miliar pound yang akan diberikan kepada Ukraina.
Johana Tablada: AS Mencari Ketegangan dengan Kuba
Wakil Direktur Urusan Amerika Serikat (AS) di Kementerian Luar Negeri Kuba Johana Tablada menuduh Washington meningkatkan ketegangan dan mencoba memprovokasi konflik militer dengan Havana.
Johana Tablada di Kedutaan Besar Kuba di Washington pada hari Selasa mengatakan, konflik bersenjata antara kedua negara selama Perang Dingin "bukanlah ide yang bagus."
Dia menekankan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump bermaksud untuk "menciptakan ketegangan dan memutuskan hubungan kita, dan saya yakin, bahkan menciptakan kondisi untuk konfrontasi militer jika perlu."
AS Tarik Diri dari Proyek Penyusupan ke Gaza Melalui Bantuan Kemanusiaan
Surat kabar the Washington Post melaporkan bahwa the Boston Consulting Group, sebuah perusahaan konsultan Amerika, telah menarik diri dari apa yang disebut Yayasan Bantuan Kemanusiaan Gaza, yang didukung oleh AS dan rezim Zionis Israel. Yayasan tersebut dituduh menyalahgunakan alat kelaparan untuk menciptakan pertikaian internal di antara warga Palestina dan memata-matai mereka.
Iran akan Tanggapi Penanganan Politis atas Berkas Nuklir di Dewan Gubernur IAEA
Wakil Urusan Hukum dan Internasional di Kementerian Luar Negeri Iran, Kazem Gharibabadi, pada hari Selasa mengatakan, "Jika penanganan berkas Iran dalam rapat Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendatang bersifat politis, maka pihak lain seharusnya tidak mengharapkan kami untuk terus bersikap menahan diri sepenuhnya dan tanpa reaksi, tetapi sebaliknya perilaku dan kebijakan kami akan disesuaikan dengan perilaku mereka." (RA)