Dialog Menteri Perang Israel dan AS sebelum Serangan Balasan Iran
Aug 12, 2024 19:01 Asia/Jakarta
Parstoday – Menteri Perang Rezim Israel, dalam pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan kesiapan-kesiapan Iran, mengindikasikan serangan luas negara ini ke Israel.
Dinas-dinas intelijen Rezim Zionis Israel, sampai sekarang terus berusaha mengetahui waktu dan target serangan Iran, dengan bantuan dari sekutu-sekutunya.
Mengutip sumber media Zionis, sehubungan dengan ini, Menhan AS, Lloyd Austin, dan Menteri Perang Israel, Yoav Gallant, melakukan pembicaraan telepon membahas perkembangan terbaru kawasan Asia Barat.
Dalam kontak telepon itu, Menhan AS, menekankan komitmen Washington, dalam mendukung Israel, untuk memperkuat kemampuan militer AS di Asia Barat, dan pengiriman segera armada reaksi cepat kapal induk USS Abraham Lincoln, yang mengangkut jet-jet tempur F-35s dan kapal selam peluncur rudal USS Virginia ke Asia Barat (Timur Tengah).
Baca juga:
Menteri Perang Israel, dalam percakapan telepon dengan Menhan AS mengatakan, kesiapan-kesiapan Iran, mengindikasikan serangan luas negara ini ke Israel.
Beberapa waktu lalu, Komandan Pusat Komando Militer AS di Timur Tengah, CENTCOM, Michael Kurilla, memasuki Wilayah pendudukan, dan bertemu dengan Menteri Perang Israel, Yoav Gallant.
Kunjungan Komandan CENTCOM, dilakukan dalam rangka menjalin koordinasi dengan Israel, dalam merespons serangan balasan Iran, atas teror Syahid Ismail Haniyeh.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden, dalam wawancara dengan CBS yang disiarkan hari Minggu lalu, tanpa menyinggung sabotase Israel, dan penentangan pejabat Zionis, atas gencatan senjata di Gaza mengatakan, "Gedung Putih berharap bisa mengakhiri konflik ini, dan meraih capaian-capaian bagi dirinya sebelum pemilu presiden AS bulan November mendatang."
Sebagaimana diketahui, sampai sekarang para pejabat Rezim Zionis Israel, terus menentang segala bentuk kesepakatan dengan Hamas.
Laporan terbaru menyebutkan sejak dimulainya putaran baru serangan Israel, ke Gaza, pada 7 Oktober 2023, sampai saat ini sekitar 40.000 warga Palestina, gugur dan lebih dari 90.000 lainnya terluka.
Organisasi Rezim Zionis, pertama kali dibentuk pada tahun 1917 atas rancangan imperialisme Inggris, melalui eksodus orang-orang Yahudi, dari berbagai negara ke Palestina, dan pada tahun 1948 mengumumkan keberadaannya.
Sejak saat itu, Rezim Zionis Israel, melakukan banyak proyek pembunuhan massal untuk melenyapkan orang-orang Palestina, dan menguasai wilayah milik mereka. (HS)