Assad: Barat Diam Soal Palmyra tapi Ribut Soal Aleppo
Presiden Suriah menilai serangan kelompok teroris Daesh ke kota Tadmur (Palmyra) di Provinsi Homs adalah reaksi atas kemajuan pasukan pemerintah Suriah di Aleppo, Utara negara itu.
Bashar Al Assad, Presiden Suriah dalam wawancara dengan stasiun televisi Russia Today (14/12) memprotes diamnya pemerintah dan media-media Barat terkait serangan dan pendudukan kembali kota Palmyra oleh kelompok teroris.
Ia menuturkan, jika Palmyra berada di bawah kontrol pasukan pemerintah Suriah, maka Barat pasti akan mencemaskan peninggalan-peninggalan bersejarah dan warga yang ada di kota itu.
Assad juga menyinggung statemen terbaru Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Amerika Serikat dan Kanada terkait pentingnya gencatan senjata di Aleppo.
"Tujuan dari negara-negara itu adalah merusak kemenangan yang sudah diraih pasukan pemerintah Suriah di Aleppo," ujarnya.
Sebelumnya, Talal Al Barazi, Gubernur Homs terkait langkah bijak staf komandan pasukan Suriah untuk mundur dari Palmyra mengatakan, para pendukung kelompok teroris Daesh baik negara Arab maupun Barat, mereaksi kemenangan besar militer Suriah di Aleppo dan program rekonsiliasi nasional di Provinsi Rif, Damaskus dengan membuka front tempur Palmyra, mengira akan dapat meraih kemenangan-kemenangan khayalan mereka. (HS)