Larijani: Iran Kejar Laju Ekonomi 8 Persen dan Tarik Investasi
(last modified Mon, 13 Mar 2017 22:59:23 GMT )
Mar 14, 2017 05:59 Asia/Jakarta
  • Ali Larijani
    Ali Larijani

Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani mengatakan, telah diambil langkah-langkah yang baik di jalur ekonomi muqawama dan langkah ini harus didukung.

Larijani Senin (13/3) saat jumpa pers di Tehran kepada wartawan menilai laju ekonomi delapan persen dan upaya menarik investor termasuk isu penting di Iran. "Iran harus memiliki seperempat persen laju investasi baik dalam, asing dan finansial jika ingin mencapai laju ekonomi delapan persen," papar Larijani.

 

Larijani mengungkapkan, pengurangan ketergantungan bujet terhadap minyak termasuk isu penting lain yang disebutkan di program keenam pembangunan Iran dan hingga tahun 2022 bujet Iran tidak harus bersandar pada minyak lebih dari 20 persen.

 

Terkait transformasi regional dan upaya sejumlah negara kawasan menormalisasikan hubungannya dengan rezim Zionis Israel, Larijani menjelaskan, sejumlah upaya dan petualangan di kawasan yang dilakukan dengan tujuan khusus tidak akan sukses dan negara kawasan harus waspada akan isu ini.

 

Ketua parlemen Iran terkait kemenangan terbaru front muqawama dan perang menentukan di Suriah serta kedatangan pasukan Amerika ke negara ini dengan alasan memerangi kelompok teroris Daesh mengungkapkan, pemerintah AS jangan sampai mengulang kesalahan yang dilakukan pendahulunya di kawasan.

 

Ketua lembaga legislatif Iran juga menyinggung hubungan Iran dengan negara-negara tetangga dan mengatakan, prinsip kebijakan luar negeri Iran adalah memiliki hubungan bersahabat dan damai dengan negara tetangga. Lawatan terbaru Presiden Hassan Rouhani ke Kuwait dan Oman dinilai Larijani dalam koridor kebijakan ini.

 

Lebih lanjut Larijani mengatakan Iran dan Mesir memiliki sejarah peradaban panjang dan mengingatkan, parlemen Iran menyambut setiap kondisi yang mampu menormalisasi hubungan kedua negara.

 

Ketua parlemen Iran menjelaskan, Mesir dan Iran di kawasan memiliki catatan laju ekonomi yang memadai, namun kini kondisi kawasan berubah serta berbagai langkah yang diambil sampai saat ini belum mampu berubah menjadi hubungan mendalam. (MF)

 

 

 

Tags