Koalisi Pemuda Bahrain Kecam Ancaman Al Khalifa terhadap Ulama

Gerakan Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain mengecam langkah gila rezim Al Khalifa terhadap para ulama terkemuka Syiah Bahrain, tokoh-tokoh dan rakyat negara ini.

Seperti dilansir Mehr News, Senin (30/4/2018), Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain dalam pernyataannya menegaskan, langkah gila rezim Al Khalifa terhadap ulama besar Syiah Bahrain telah mengungkap wajah buruk rezim ini.

Ditambahkan bahwa martabat para ulama terkemuka Bahrain, terutama Sheikh Issa Qassem –yang berada dalam tahanan rumah dan sejumlah ulama lainnya yang berada di penjara– lebih tinggi ketimbang memperhatikan ancaman kementerian-kementerians Bahrain dan langkah rendah yang telah diatur rezim Al Khalifa.

Beberapa hari lalu, para pejabat kemendagri dan kehakiman Bahrain mengancam para ulama terkemuka negara ini. Ancaman tersebut dilontarkan untuk mereaksi pernyataan damai para ulama senior Bahrain.

Sejak 14 Februari 2011, rakyat Bahrain bangkit melawan kediktatoran rezim Al Khalifa. Mereka berunjuk rasa damai untuk menuntut kebebasan, keadilan, penghapusan diskriminasi dan berdirinya pemerintahan pilihan rakyat.

Namun, tuntutan damai rakyat Bahrain itu disambut dengan kekerasan oleh rezim Al Khalifa. Dengan bantuan pasukan Arab Saudi, rezim ini menumpas para aktivis dan revolusioner Bahrain. Banyak dari mereka ditangkap, dipenjara dan dicabut kewarganegaraannya, bahkan dihukum mati. (RA)