Pars Today

Meski ada permintaan dari pemerintah Suriah bagi kehadiran penasehat Iran di negara tersebut demi melawan terorisme, Menteri Penasihat untuk urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir hari Kamis (14/3) menuntut keluarnya penasihat Iran dari wilayah Suriah.

Seperti dilaporkan FNA, Adel al-Jubeir di Konferensi Eropa Ketiga terkait Suriah dengan tema "Dukungan terhadap Masa Depan Suriah dan Kawasan" di Brussels mengklaim, solusi krisis Suriah baru dapat diraih dengan keluarnya penasihat militer Iran dari Suriah.

Statemen bermusuhan petinggi Arab Saudi terhadap Republik Islam Iran dirilis ketika Tehran memberikan bantuan penasihat militer kepada Damaskus untuk memerangi teroris dukungan AS dan sekutunya di Suriah atas permintaan resmi negara ini. Langkah tersetbu tidak selaras dengan keinginan para petinggi Saudi, Amerika dan rezim Zionis Israel.

Krisis Suriah meletus sejak tahun 2011 seiring dengan serbuan besar-besaran kelompok teroris dukungan Arab Saudi, Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengubah konstelasi regional demi keuntungan rezim Zionis Israel.

Militer Suriah baru-baru ini mampu mengakhiri keberadaan kelompok teroris Daesh di negaranya dengan bantuan penasihat Iran.

Sementara itu, kelompok teroris lainnya mulai mengalami kekalahan.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoygu baru-baru ini menekankan bahwa Republik Islam Iran memainkan peran signifikan dalam menciptakan stabilitas di Suriah.

Deputi Menlu Rusia, Mikhail Bogdanov yang juga utusan presiden negara ini untuk urusan Timur Tengah sebelumnya menjelaskan, penasihat Iran membantu Suriah melawan teroris.

Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi sangat khawatir atas kekalahan kelompok teroris di Suriah. (MF)