Transformasi Asia Barat, 29 Mei 2021
(last modified Sat, 29 May 2021 06:00:25 GMT )
May 29, 2021 13:00 Asia/Jakarta
  • Rakyat Suriah rayakan kemenangan Assad di pilpres
    Rakyat Suriah rayakan kemenangan Assad di pilpres

Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan ini diwarnai sejumlah isu penting seperti pemilu presiden di Suriah dan kemenangan Bashar al-Assad.

Selain itu, masih ada lain seperti perkembangan di Palestina dan Israel setelah perang 12 hari Gaza dan gencatan senjata, tekad militer Lebanon rebut wilayah yang dicaplok Israel, Arab Saudi tutup zona udaranya untuk penerbangan Israel, Sejken Hizbullah: Penyerangan ke Al Quds Berarti Perang Kawasan serta isu-isu lainnya.

Rakyat Suriah Sambut Meriah Pemilu Presiden

Sejumlah media melaporkan bahwa penduduk Suriah menyambut meriah pemilu presiden yang diselenggarakan hari ini (Rabu, 26/5/2021).

Televisi al-Mayadeen Lebanon dalam laporannya mengabarkan bahwa jumlah pemilih di Damaskus dalam pemilu presiden Suriah, meningkat secara signifikan.

Warga Suriah rayakan kemenangan Assad

Jumlah kotak suara di Provinsi al-Hasakah diperbanyak karena tingginya jumlah pemilih yang ingin memberikan hak suaranya.

Laman media U-News di akun Telegram-nya, menerbitkan foto-foto warga yang mendatangi tempat-tempat pemungutan suara secara antusias di daerah al-Nabl dan al-Zahra, Suriah.

Menteri Kehakiman Suriah Ahmed al-Sayyed mengatakan, kotak suara di Provinsi Deir Ezzor sudah terisi penuh, jadi kotak suara baru dikirim ke provinsi tersebut.

Calon presiden petahana, Bashar al-Assad dan istrinya memberikan suara mereka di kota Douma di Provinsi Rif Dimashq.

Bashar Assad Terpilih Kembali sebagai Presiden Suriah

Bashar Al Assad kembali terpilih sebagai Presiden Suriah dalam pemilu negara ini dengan mengantongi lebih 95 persen suara.

Dikutip Fars News, Jumat (28/5/2021), Ketua Parlemen Suriah Hammoud Sabbagh mengumumkan, pemilu presiden kali ini diikuti oleh 14.239.000 warga Suriah.

Menurut Sabbagh, Bashar Hafez Al Assad meraih 13.540.360 suara atau 95,1 persen. "Saya mengumumkan kemenangan Bashad Al Assad dalam pilpres Suriah kali ini," katanya.

Ketua Parlemen Suriah menambahkan, "Sementara capres lain, Mahmoud Marie meraih 470.276 suara atau 3,3 persen, dan Abdullah Salloum Abdullah meraih 213.968 suara, atau 1,5 persen."

Tingkat partisipasi warga Suriah dalam pemilu presiden kali ini mencapai 78 persen.

Khaled Meshal: Kekalahan Israel sudah Semakin Dekat

Ketua Hamas di luar negeri mengatakan, perang “Pedang Al Quds” telah mendekatkan rakyat Palestina kepada kemerdekaan negara ini, dan kekalahan rezim Zionis Israel semakin dekat.

Khaled Meshal, Selasa (25/5/2021) seperti dikutip Samanews menuturkan, pertempuran "Pedang Al Quds" adalah perang yang menentukan.

Khaled Meshal

Ia menerangkan bahwa perang ini telah menghidupkan kembali posisi masalah Palestina di tengah umat Islam dunia.

“Dalam perang ini seluruh warga Palestina ikut serta, dan berhasil meruntuhkan citra rezim Zionis,” imbuhnya.

Pada saat yang sama Khaled Meshal meminta umat Islam untuk memberikan bantuan segera kepada Al Quds dan Jalur Gaza.

“Umat Islam harus ikut serta dalam perang kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.

Ini Saran Hamas untuk Warga Al Quds Bagaimana Melawan Israel

Anggota Biro Politik Hamas menyarankan warga kota Al Quds untuk salat di Alun-Alun Al Buraq (Al Buraq Square) sebagai balasan paling baik atas berlanjutnya serangan pemukim Zionis.

Moussa Abu Marzouk, Senin (24/5/2021) menanggapi berlanjutnya aksi ilegal pemukim Zionis memasuki pelataran Masjid Al Aqsa, dan mengusulkan kepada warga Al Quds untuk salat di Alun-Alun Al Buraq yang merupakan bagian asli Masjid Al Aqsa.

Abu Marzouk menulis, "Alun-alun Al Buraq merupakan bagian asli Masjid Al Aqsa. Di alun-alun ini terdapat dua masjid yaitu Masjid Al Mugharabah dan Masjid Al Buraq. Pembelaan rakyat kita di Al Quds dan di dalam Palestina pendudukan atas kiblat pertama umat Islam dan tempat mikraj Nabi Muhammad Saw, merupakan kebanggaan dan nikmat dari Tuhan. Namun kita tidak boleh melupakan Alun-Alun Al Buraq dan salat di sana. Ini jawaban terbaik bagi para pemukim Zionis."

Memanfaatkan ketidakpedulian masyarakat internasional, Israel terus meningkatkan aktivitas penggalian di Al Buraq Square yang merupakan bagian dari proyek besar pembangunan Kuil Sulaiman.

Brigade Al Qassam: Jari Kami Siap Menarik Pelatuk Senjata

Juru bicara Brigade Ezzedine Al Qassam dalam sebuah acara mengenang syuhada Gaza mengatakan bahwa pihaknya akan membalas semua aksi musuh, dan tangan pejuang Palestina sudah siap menarik pelatuk senjata.

Brigade al-Qassam

Abu Obeida, Senin (24/5/2021) seperti dikutip Fars News menuturkan, "Kami menyambut seruan Al Quds, dan kami sudah menyerang musuh di Tel Aviv dan Al Quds dengan rudal, dan yang tersembunyi lebih banyak."

Ia menambahkan, "Kami menyampaikan salam kepada saudara-saudara kami di dalam wilayah pendudukan yang sudah bergabung dalam pertempuran 'Pedang Al Quds', dan merusak kalkulasi musuh."

Menurut Jubir Brigade Al Qassam, Kelompok perlawanan Palestina sudah menunaikan janjinya dalam menghadapi musuh, dan membuktikan prinsip "bom dibalas bom", "darah dibalas darah", dan "perusakan dibalas perusakan".

"Dengan tegas kami katakan kepada musuh, jika kalian kembali, kami pun akan kembali, dan jika kalian meningkatkan aksi permusuhan, maka kami pun akan meningkatkannya, jari kami sudah siap menarik pelatuk senjata," pungkasnya.

Jihad Islam: Kami Siap Hadapi Skenario Baru AS-Israel

Juru bicara Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan kelompok perlawanan Palestina akan menghadapi segala bentuk skenario baru Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel untuk menghancurkan cita-cita bangsa Palestina.

Ia memperingatkan jika serangan Israel terhadap warga Palestina di kota Al Quds terus berlanjut, maka kelompok perlawanan akan kembali terjun ke medan perang.

Jubir Jihad Islam, Tarek Silmi, Selasa (25/5/2021) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Masirah mengatakan, kelompok perlawanan Palestina kepada delegasi Mesir menegaskan, jika musuh ingin melanjutkan serangan di Al Quds, maka mereka harus siap menanggung akibatnya.

Ia menambahkan, kelompok perlawanan Palestina menyambut seruan Al Quds dan Masjid Al Aqsa, dan sudah membuktikan bahwa Masjid Al Aqsa adalah garis merah yang tidak mungkin dilanggar.

Tarek Silmi menegaskan, musuh hanya mengerti bahasa kekerasan dan jika serangan Israel berlanjut, maka kelompok perlawanan Palestina akan melindungi tempat-tempat suci Islam.

“Kelompok perlawanan Palestina berdiri melawan kebijakan dan skenario baru AS dan Israel untuk menghancurkan cita-cita Palestina,” pungkasnya.

PM Israel: Kami akan Cegah Ancaman Nuklir Iran Tanpa AS

Perdana Menteri rezim Zionis Israel mengatakan dengan atau tanpa perjanjian, rezim Zionis Israel akan melakukan apa pun untuk mencegah Iran mempersenjatai diri dengan senjata nuklir, karena ini adalah eksistensi Israel.

PM Israel Benjamin Netanyahu

"Israel akan bertindak sendiri untuk mencegah ancaman nuklir Iran," kata Benjamin Netanyahu menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke kawasan, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (24/5/2021).

Menurut Jerusalem Post, Menlu AS Antony Blinken berkunjung ke wilayah pendudukan pada Selasa, tepat dua hari sebelum perundingan tidak langsung antara AS dan Iran dilakukan di Wina dalam upaya kembali ke perjanjian nuklir JCPOA.

Dalam acara pemberian penghargaan kepada para agen Mossad terbaik, Netanyahu mengatakan, "Misi utama masing-masing dari kalian adalah mencegah Iran mempersenjatai diri dengan senjata nuklir. Itu adalah misi tertinggi."

Pada saat yang sama, PM Israel mengaku menghargai persahabatan Israel dan AS sedemikian tinggi, dan menurutnya, dukungan Washington merupakan bagian dari keamanan nasional Tel Aviv.

Takut Dihujani Rudal Lagi, Komandan Israel Siagakan Pasukan

Kepala Staf Angkatan Bersenjata rezim Zionis Israel menunjukkan ketakutan atas terulangnya serangan rudal Kelompok perlawanan Palestina dan memerintahkan pasukannya untuk siaga penuh.

Jenderal Aviv Kochavi, Selasa (25/5/2021) seperti dikutip situs berita Walla, juga memerintahkan Direktorat Intelijen Militer Israel, Aman untuk mempercepat proses identifikasi target-target baru di Jalur Gaza.

Kochavi mengeluarkan perintah ini untuk mengantisipasi kemungkinan penolakan Hamas atas gencatan senjata yang mungkin muncul akibat transfer uang tebusan ke Gaza atau dibukanya pintu-pintu perbatasan dan beberapa masalah lain.

Rakyat Palestina dalam beberapa tahun terakhir sudah mengubah taktik perang menghadapi agresi militer rezim Zionis Israel, dan sekarang perlawanan sudah berubah dari perlawanan batu  menjadi perlawanan rudal. Rudal-rudal ini membuat nyali para pejabat Israel dan pemukim Zionis, kecut.

Sejken Hizbullah: Penyerangan ke Al Quds Berarti Perang Kawasan

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menilai keruntuhan rezim Zionis Israel sudah lebih dekat dari sebelumnya, dan penyerangan Al Quds berarti perang kawasan. Menurutnya dampak penyerangan ini tidak lain adalah keruntuhan Israel.

Sayid Hassan Nasrullah, Selasa (25/5/2021) dalam pidatonya memperingati “Hari Raya Perlawanan dan Pembebasan” yaitu penarikan pasukan Israel dari Lebanon Selatan pada 25 Mei 2000 mengatakan bahwa kelompok perlawanan di Lebanon hari ini berada dalam kondisi terbaik.

Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah

Ia juga mengucapkan selamat atas kemenangan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dan pembebasan wilayah selatan Lebanon.

“Sejak awal saya selalu mengikuti perkembangan perang terbaru di Gaza dari saudara-saudara saya di Lebanon dan di luar negeri. Mulai sekarang di bulan Mei, kita merayakan dua kemenangan besar (yaitu kemenangan Lebanon Selatan atas Israel) pada 25 Mei 2000 dan (kemenangan kelompok perlawanan Palestina di Gaza atas Israel) pada 21 Me 2021,” ujarnya.

Nasrullah menjelaskan, para pemimpin kelompok perlawanan Palestina dan komandan sayap militernya "bersinar terang" dalam perang terbaru di Gaza.

Kepada rezim Zionis, Sekjen Hizbullah mengatakan, “Serangan ke Al Quds dan Masjid Al Aqsa berarti perang kawasan.

Ia menambahkan, Israel tahu sekarang sedang berhadapan dengan sebuah konstelasi yang membuat rezim itu menyadari bahwa dampak setiap tindakan yang dilakukannya di masa depan adalah keruntuhan.

“Seluruh dunia merasa dalam pertempuran ‘Pedang Al Quds’ menyaksikan rakyat Palestina yang bersatu dan bergerak untuk satu tujuan yang sama. Perang 'Pedang Al Quds' telah mengembalikan kredibilitas masalah Palestina di dunia, dan memaksakannya pada media-media global. Salah satu hasil pertempuran ini adalah hidupnya kembali budaya dan semangat perlawanan sebagai satu-satunya jalan untuk merebut kembali tanah yang diduduki. Perang 'Pedang Al Quds' adalah pukulan telak terhadap proses normalisasi hubungan dengan Israel dan media-medianya,” pungkas Nasrullah.

Arab Saudi Tutup Zona Udaranya untuk Penerbangan dari Israel

Arab Saudi menutup zona udaranya untuk penerbangan yang berasal dari Palestina pendudukan karena alasan yang tidak diketahui.

Dikutip dari laman Farsnews, media-media rezim Zionis melaporkan pada Selasa (25/5/2021) sore bahwa zona udara Saudi ditutup sementara untuk penerbangan yang berasal dari Palestina pendudukan.

Surat kabar The Jerusalem Post mengutip media Maariv melaporkan bahwa Arab Saudi untuk sementara waktu menutup zona udaranya bagi penerbangan Israel pada hari Selasa.

Penerbangan dari Israel dan dari Bandara Ben Gurion ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) ditunda selama lima jam karena keputusan itu. Belum ada pengumuman mengapa Saudi menutup zona udaranya untuk penerbangan dari Palestina pendudukan.

Sebelumnya, Arab Saudi – dalam upaya membuka jalan bagi normalisasi hubungan dengan Israel – setuju membuka zona udaranya untuk pesawat Israel yang terbang ke UEA dan Bahrain.

Militer Lebanon: Kami akan Rebut Wilayah yang Diduduki Israel

Komandan Militer Lebanon mengatakan kompas negara ini tetap mengarah kepada musuh, yaitu rezim Zionis Israel, dan Beirut akan berdiri melawan skenario ekspansionis Tel Aviv.

Jenderal Joseph Aoun, seperti dikuti situs LBC, Senin (24/5/2021) menekankan berlanjutnya perlawanan terhadap Israel dan skenario ekspanisonis rezim ini.

Ia menuturkan, “Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan heroisme dan pengorbanan rakyat Lebanon dalam menghadapi Israel.”

Menurut Jenderal Joseph Aoun, keangkuhan rezim Zionis sudah tumbang, dan keunggulan rezim ini sudah hilang.

“Hanya dengan merebut kembali sisa wilayah kami, pembebasan akan sempurna,” ujarnya.

Aoun menegaskan, “Kita harus membebaskan wilayah pertanian Sheeba, dataran tinggi Kfarchouba, dan wilayah utara distrik Ghajar dari tangan Israel.”

Pasukan Khusus AS Tangkap Komandan Hashd al-Shaabi Irak

Seorang komandan operasi kelompok Hashd al-Shaabi Irak dilaporkan ditangkap oleh pasukan khusus Amerika Serikat dan Irak di Provinsi al-Anbar.

Dikutip dari situs Mawazin News, sebuah sumber keamanan pada hari Rabu (26/5/2021) mengatakan pasukan khusus AS dan Irak menangkap Qasim Muslih, komandan Hashd al-Shaabi di daerah al-Dura di selatan Baghdad.

Muslih bersama dengan sejumlah pasukan dan pengawalnya sedang melakukan perjalanan ke Provinsi Karbala ketika ia ditangkap.

Akun Telegram media, Sabereen News melaporkan bahwa Qasim Muslih ditangkap dalam operasi heliborne yang dipimpin oleh pasukan AS. Penangkatan ini melibatkan Ahmad Abu Raghif, wakil kepala intelijen Kementerian Dalam Negeri Irak serta kepala Komite Tinggi Penyelidikan Korupsi dan Kejahatan Luar Biasa.

Muslih adalah salah satu komandan terpenting Hashd al-Shaabi dalam menumpas teroris Daesh dan operasi menghancurkan tempat persembunyian mereka di wilayah barat Irak. Ia dianggap sebagai musuh nomor satu Daesh di Provinsi al-Anbar.

Dia terkenal karena kerap mencegah konvoi pasukan AS dari Suriah memasuki wilayah Irak secara ilegal melalui perbatasan al-Anbar. Beberapa sumber mengatakan Qasim Muslih ditangkap karena alasan tersebut.

 

Tags