Peskov: Statemen Biden Anti-Putin tidak dapat Dimaafkan
Juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov menyebut statemen Presiden Amerika Joe Biden terhadap sejawatnya dari Rusia tidak dapat dimaafkan dan tertolak.
Kantor Berita Tass merilis respon Dmitry Peskov atas statemen Rabu (16/3/2022) malam Joe Biden di depan wartawan.
Joe Biden Rabu (16/3/2022) waktu setempat saat menjawab pertanyaan salah satu wartawan terkait apakah ia bersedia menyebut Putin sebagai penjahat perang, memberikan jawaban negatif. Tapi setelah wartawan tersebut mengulang pertanyaannya, Biden menjawab, "Saya pikir ia (Putin) seorang penjahat perang."
Sekaitan dengan ini Televisi CNN melaporkan, retorika Biden ini menunjukkan perubahan sikap sebelumnya pemerintah Amerika. Pejabat Amerika, termasuk Biden sebelumnya menghindari penggunaan istilah seperti kejahatan perang dan penjahat perang, dan menyatakan bahwa harus ada penyelidikan terlebih dahulu.
Rusia selama beberapa bulan lalu, seraya memperingatkan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa timur, mengusulkan jaminan keamanan kepada Amerika dan NATO, tapi usulan tersebut ditolak.
Bersamaan dengan permintaan berulang Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan menerima bantuan jutaan dolar oleh Kiev dari Barat, serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 atas instruksi Presiden Putin.
Konflik di Ukraina masih terus berlanjut dan telah memasuki hari ke-22. (MF)