Hongaria Siap Bayar Gas Rusia dengan Ruble
Pemerintah Hongaria menyatakan kesiapannya untuk membayar gas yang diimpor dari Rusia dalam mata uang ruble.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam konferensi pers hari Rabu (6/4/2022) malam mengatakan, "Jika Rusia menghendaki, Hongaria akan membayar pasokan gas dari negara ini dalam mata uang ruble,".
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada 23 Maret lalu mengumumkan bahwa Rusia harus mengenakan harga gas dalam mata uang ruble, dan memberikan tenggat waktu selama sepekan kepada pemerintah, bank sentral dan Gazprom untuk mengubah kontrak penjualan gas dalam mata uang ruble.
Tetapi Komisi Eropa mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa harus menolak untuk memenuhi permintaan Rusia mengenai masalah pembayaran ekspor gas dalam ruble.
Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto sebelumnya mengatakan bahwa pejabat Uni Eropa tidak memiliki peran dalam kesepakatan gas negaranya dengan Rusia yang ditandatangani secara bilateral antara MVM Hongaria dan Gazprom Rusia.
Hongaria adalah salah satu dari sedikit negara anggota Uni Eropa yang menentang sanksi energi Moskow sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia ke Ukraina.
Orban, yang pemerintahannya memiliki hubungan dagang yang erat dengan Moskow selama lebih dari satu dekade, memenangkan pemilu hari Minggu untuk masa jabatan keempat berturut-turut.
Hongaria sangat bergantung pada energi Rusia dan telah menandatangani perjanjian pembelian gas jangka panjang dengan Rusia. Berdasarkan perjanjian tersebut, Gazprom Rusia akan mengekspor 4,5 miliar meter kubik gas per tahun ke Hongaria.(PH)
