Amnesty Internasional Tuntut Penyidikan Independen Teror Abu Akleh
Amnesty Internasional Jumat (24/6/202) malam menuntut penyelidikan independen internasional terkait teror Shireen Abu Akleh, reporter AlJazeera dari Palestina oleh rezim penjajah al-Quds.
11 Mei 2022, Shireen Abu Akleh, reporter AlJazeera berusia 51 tahun warga Palestina menjadi target penembakan militer rezim Zionis Israel saat meliput secara langsung aksi penyerbuan pemukum Zionis ke Masjid al-Aqsa. Shireen Abu Akleh gugur syahid di insiden ini.
Militer rezim Zionis Israel 13 Mei lalu juga melancarkan serangan keras di acara tasyi' jenazah Abu Akleh.
Serangan dan pelecehan ini sangat memalukan dan dilakukan dihadapan publik internasional. Militer rezim Zionis saat itu menggunakan bom suara terhadap iring-iringan jenazah Abu Akleh.
Banyak negara, lembaga dan organisasi internasional merespon pembunuhan Abu Akleh dengan mengecam kejahatan Zionis ini dan menuntut Tel Aviv bertanggung jawab atas brutalitas tersebut, serta dilakukan penyelidikan terkait kejahatan ini.
Menurut laporan IRNA, di statemen Amnesty Internasional saat merespon sikap rezim Zionis terkait berkas teror Shireen Abu Akleh disebutkan, "Kami menuntut penyelidikan independen internasional dan netral terkait pembunuhan Abu Akleh sebagai sebuah kejahatan perang."
Amnesty Internasional sebelumnya mengumumkan bahwa keputusan Israel menentang penyelidikan teror Abu Akleh sebagai pelanggaran komitmennya di hukum internasional.
Militer rezim Zionis sampai saat ini telah menangkap, melukai atau membunuh ratusan wartawan. (MF)