Krisis Energi di Eropa Menghadapi Musim Dingin Mendatang
(last modified Wed, 31 Aug 2022 04:04:29 GMT )
Aug 31, 2022 11:04 Asia/Jakarta

Saat hari-hari dingin musim dingin semakin dekat, perhatian negara-negara Eropa untuk memasok energi yang dibutuhkan oleh penduduk benua ini semakin meningkat.

Para pemimpin negara-negara Eropa sedang berkonsultasi dengan negara-negara pemasok energi agar mereka dapat mengkompensasi kekurangan gas yang diimpor dari Rusia.

Pada saat yang sama, rekomendasi untuk menghemat energi telah diintensifkan di Eropa.

Menanggapi serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya memberlakukan sanksi ekonomi yang luas terhadap Moskow.

Serangan roket Rusia ke Ukraina

Salah satu sanksi yang paling penting adalah sanksi terhadap sektor energi. Negara-negara Barat berharap dapat menekan Rusia dan mengelola perang di Ukraina dengan penerapan sanksi tersebut secara luas, terutama pengurangan impor minyak dan gas.

Namun prediksi dan kebijakan Barat ini tidak menjadi kenyataan, dan pada kenyataannya, mereka sendiri terjebak dalam tipu daya yang ingin mereka gunakan untuk menjatuhkan Rusia.

Saat ini, negara-negara Eropa sedang menghadapi masalah yang sangat serius, terutama di bidang pasokan gas, dan mengingat akan datangnya musim dingin, masing-masing mencari konsultasi dengan negara pengekspor migas lainnya.

Dalam konteks ini, kita dapat menyebutkan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Aljazair dan konsultasi untuk meningkatkan ekspor gas dari negara ini ke Prancis.

Bahkan, karena kurangnya sumber daya energi, harga konsumsi listrik juga meningkat tajam, dan banyak warga negara-negara ini tidak lagi mampu membayar tagihan gas dan listrik mereka.

Hasil yang diperoleh dari survei perusahaan riset pasar Jerman (GfK) menunjukkan bahwa krisis energi dan tingkat inflasi yang tinggi di negara ini telah menurunkan kepercayaan konsumen terhadap daya beli ke level terendah dalam 30 tahun terakhir.

Berdasarkan data riset tersebut, tingkat kepercayaan konsumen mengalami penurunan dari 36,5 unit pada Juli menjadi 5,6 unit.

Saat hari-hari dingin musim dingin semakin dekat, perhatian negara-negara Eropa untuk memasok energi yang dibutuhkan oleh penduduk benua ini semakin meningkat.

Dalam hal ini, Rolf Burkel, seorang ekonom mengatakan, ketika biaya makanan dan energi meningkat, kekuatan finansial masyarakat akan berkurang untuk tujuan lain, dan inflasi telah mencapai titik yang sangat sensitif bagi orang Jerman.

Situasi di semua negara Eropa sangat kritis. Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mulai Oktober 2022, harga listrik dan gas yang dikonsumsi rumah tangga di negeri ini akan naik hampir dua kali lipat.

Berdasarkan ini, setiap rumah tangga Inggris akan membayar 3.549 pound untuk konsumsi tahunan gas dan listrik. Padahal, sejauh ini biaya ini hanya £ 1.971.

Sementara negara-negara Eropa menghadapi krisis energi dan kenaikan biaya, ternyata mereka juga menderita masalah ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi telah berhenti di sebagian besar negara-negara Eropa dan dengan kenaikan harga produk, ekspor mereka mungkin akan menurun.

Tren ini telah memicu kekhawatiran otoritas ekonomi Eropa. Asosiasi Industri Pupuk Kimia Eropa memperingatkan bahwa 70% produksi di Eropa mengalami penurunan akibat tingginya harga gas, dan ini menunjukkan bahwa dampak krisis energi sangat terasa di industri kawasan.

Jika tren ini berlanjut, Eropa akan menyerahkan tempatnya di pasar dunia kepada para pesaing, yang akan mengubah posisi politik dan ekonomi Uni Eropa di percaturan dunia.

Dalam hal ini, Marcel Fratzscher, ekonom terkemuka dari Institut Penelitian Ekonomi Jerman mengatakan, efek ekonomi dan konsekuensi dari perang Ukraina di negara-negara Barat, terutama Jerman, akan bersifat jangka panjang dan akan berlanjut selama lebih dari 20 tahun.

Kenaikan inflasi di Jerman

Situasi Eropa saat ini sebenarnya merupakan hasil dari keikutsertaan negara-negara tersebut dengan kebijakan Amerika dalam mendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia.

Sedangkan harga dari persahabatan ini pada akhirnya harus dibayar oleh warga Eropa.

Warga Eropa sekarang berjuang dengan pengurangan layanan sosial, krisis energi, kenaikan harga bahan bakar dan makanan, serta inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.(sl)

Tags