Pars Today
Konsekuensi kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum presiden AS telah membayangi politik, ekonomi, dan keamanan Eropa.
Pars Today - Presiden Prancis menyerukan peninjauan kembali hubungan Eropa dengan Rusia.
Penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, di salah satu bandara Paris mendapat reaksi berbeda di kalangan politik dan media dunia.
Pemimpin Partai Patriot Prancis, Florian Philippot menyerukan masyarakat Eropa untuk bangkit, dan memperingatkan bahwa NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) sedang mendorong dunia menuju dimulainya Perang Dunia III.
Perdana Menteri Lebanon menilai kesepakatan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dengan rencana gencatan senjata yang diajukan negara-negara mediator sebagai langkah maju untuk menghentikan konflik.
Media Lebanon, mengabarkan, Perdana Menteri Israel, meminta Presiden Prancis, untuk menerapkan kembali programnya guna menenangkan perbatasan selatan Lebanon, dan menjauhkan pasukan Hizbullah.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengkritik sikap Prancis dan Polandia mengenai kemungkinan pengiriman pasukan NATO ke Ukraina dan menekankan bahwa negara-negara tersebut tidak dapat mewakili NATO. Dalam konteks ini, dia menyatakan bahwa Prancis dan Polandia tidak dapat berbicara atas nama NATO, yang sejak awal tidak melakukan intervensi secara resmi dan sukarela dalam perang ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Paris menentang rencana serangan militer Israel terhadap Rafah.
Protes ekonomi-politik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali digelar. Kali ini, para petani Prancis turun ke jalan dan jalan raya dengan kendaraan mereka. Mereka memprotes kebijakan ekonomi pemerintah Prancis di bidang pertanian.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa Uni Eropa harus membentuk pasukan gabungannya sendiri yang dapat berperan dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik.