Erdogan Kontak Zelensky, Ini yang Dibahas
Presiden Turki menjalin kontak dengan sejawatnya dari Ukraina untuk membahas sejumlah isu penting, termasuk referendum di beberapa wilayah Ukraina.
Referendum penentuan status Luhansk dan Donetsk, serta dua wilayah Kherson dan Zaporizhia di Ukraina timur bergabung dengan Rusia dimulai pekan lalu dan berakhir pada Selasa. Hasil pemungutan suara ini menunjukkan dukungan terhadap bergabungnya empat wilayah Ukraina ke Federasi Rusia. Tindakan dan reaksi negara-negara dunia terhadap referendum ini berbeda-beda.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hari Rabu (28/9/2022), setelah publikasi laporan penghitungan suara referendum bergabung dengan Rusia.
TRT melaporkan, kantor Presiden Turki mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut diadakannya referendum untuk bergabung dengan Rusia di beberapa wilayah Ukraina sebagai hambatan bagi kebangkitan kembali proses hubungan diplomatik.
Dia juga mengumumkan kesiapannya untuk menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi damai.
Menyinggung kesepakatan antara Rusia dan Ukraina untuk mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina melalui Laut Hitam, presiden Turki mengatakan bahwa tindakan serupa dimungkinkan terkait dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia dengan tujuan menciptakan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik.
Perang antara Ukraina dan Rusia, yang dimulai dengan tindakan provokatif oleh Barat pada 24 Februari, terus berlanjut dan menjadi fokus konflik internasional. Upaya Ankara untuk bertindak sebagai mediator antara Moskow dan Kiev sejauh ini belum membuahkan hasil signifikan.(PH)