Perang Ukraina sejak Sabtu lalu memasuki tahun kedua, perang yang sepertinya harus berakhir hanya beberapa hari, namun kini berubah menjadi erosi.
Di tengah polemik di Kongres Amerika Serikat, terkait penambahan bantuan militer untuk Ukraina, Presiden negara ini berusaha meyakinkan para pendukungnya untuk terus mengalirkan bantuan ke Kiev.
Presiden Ukraina mengakui kelemahan tentara negaranya melawan pasukan Rusia dengan mengatakan bahwa Eropa sendiri dan tanpa dukungan Amerika Serikat tidak dapat mendukung Ukraina melawan Rusia.
Seiring dengan berkurangnya bantuan keuangan dan militer negara-negara Barat ke Ukraina, Rusia semakin mengintensifkan serangannya terhadap Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan tentara negaranya mengatakan, "Retorika di Barat sedang berubah dan mereka mencari cara untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina." Putin kemudian menekankan bahwa Rusia ingin mengakhiri konflik di Ukraina dengan caranya sendiri.
Meskipun ada tentangan dari Hongaria, para pemimpin Uni Eropa setuju untuk memulai negosiasi mengenai keanggotaan Ukraina dalam serikat ini.
Penasihat Presiden Ukraina memperingatkan tentang konsekuensi jika Volodymyr Zelensky membocorkan informasi rahasia kepada Biden sebelum perjalanannya ke Amerika serikat.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban meminta agar dua keputusan penting bagi Ukraina mengenai dukungan anggaran dan dimulainya negosiasi keanggotaan negara itu di Uni Eropa dihapus dari agenda pertemuan Eropa di pertengahan Desember.
Jenderal Charles Brown Jr, Kepala Staf Gabungan Militer AS menyatakan bahwa perang selalu berakhir dengan kesepakatan diplomatik, dan menekankan bahwa tidak ada solusi militer terhadap konflik di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat karena melupakan Ukraina dan mengurangi bantuan ke negara ini dalam perang dengan Rusia.