Rusia Tidak Diundang Perundingan Damai Jeddah, Saudi Tuai Kritik
Asisten presiden Brasil menilai perundingan damai mengenai konflik Ukraina yang berlangsung di Jeddah bergantung pada kehadiran Rusia.
Selama tujuh belas bulan perang antara Rusia dan Ukraina berbagai proposal perdamaian diajukan sejumlah negara, termasuk Cina. Kini, Arab Saudi telah mengadakan pertemuan untuk membahas solusi damai mengenai konflik Ukraina, tetapi Rusia sebagai salah satu pihak utama dalam perang tersebut tidak diundang.
Menurut Sputnik, Celso Amorim, Asisten Presiden Brasil hari Sabtu (5/8/2023) menekankan ketidakmungkinan kemajuan negosiasi Jeddah tanpa kehadiran Rusia, dengan mengatakan, "Meskipun Ukraina adalah korban terbesar perang, tapi jika kita benar-benar menginginkan perdamaian, maka harus melibatkan Rusia dalam proses ini,".
Pertemuan dua hari untuk meninjau krisis Ukraina diadakan di Jeddah Sabtu malam dengan kehadiran penasihat keamanan dari sekitar 30 negara, termasuk Ukraina, donor keuangan, dan negara netral, tapi tanpa kehadiran perwakilan Rusia.
Pemerintah Saudi menyatakan harapan bahwa pertemuan ini akan membantu memperkuat dialog dan kerja sama global. Riyadh berharap pertemuan ini dapat menjamin keamanan internasional dan mencegah dampak krisis terhadap manusia dan ekonomi lebih lanjut, tetapi Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi pertemuan ini dengan mengatakan, "Beberapa negara sedang mencoba untuk menggunakan forum ini guna membuat koalisi melawan Rusia,".(PH)
