May 01, 2024 14:59 Asia/Jakarta
  • Kian Represif, Polisi AS Kepung Universitas Columbia

Universitas Columbia telah dikepung oleh ratusan petugas polisi Amerika Serikat sejak Selasa malam untuk mengakhiri protes mahasiswa yang mendukung masyarakat Jalur Gaza.

Selama beberapa hari terakhir, universitas-universitas Amerika Serikat dilanda aksi protes nasional yang dilakukan oleh mahasiswa dan profesor sebagai protes terhadap kebijakan Washington yang mendukung rezim Zionis dalam perang di Jalur Gaza.

Seiring meningkatnya volume dan intensitas protes, manajemen universitas-universitas Amerika Serikat telah menekan mahasiswa demonstran dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Banyak mahasiswa dan dosen telah ditangkap dalam protes ini.

Setelah pengumuman Wali Kota New York untuk mengakhiri aksi protes mahasiswa Universitas Columbia, ratusan pasukan polisi dikerahkan di dalam dan sekitar universitas tersebut dan memblokir salah satu jalan utama menuju ke universitas terkemuka AS itu. 

 

 

Ratusan petugas polisi yang mengelilingi kampus adalah bagian dari Tim Respons Strategis Departemen Kepolisian New York, yang telah memasuki area kampus.

Menurut laporan tersebut, polisi New York sejauh ini telah menangkap puluhan mahasiswa pro-Palestina setelah memasuki Universitas Columbia.

Salah satu tuntutan utama kelompok mahasiswa pro-Palestina di Universitas Columbia sejak pekan lalu adalah agar universitas tersebut menarik dana investasi dari perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari serangan Israel di Gaza.

Sementara Universitas Columbia di New York, yang dikenal sebagai pusat gerakan solidaritas dengan rakyat Gaza, mengumumkan bahwa mereka tidak akan memutuskan hubungan dengan Israel.

Polisi Amerika menggunakan gas air mata untuk menekan mahasiswa yang melancarkan aksi protes di Universitas South Florida di kota Tampa pada Rabu pagi dan menangkap dua orang.

Sebanyak 21 perwakilan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS menulis dalam surat kepada Dewan Pengawas Universitas Columbia New York pada Senin waktu setempat. Salah satu bagian dari surat ini menegaskan, "Sudah waktunya bagi universitas untuk bertindak tegas, membubarkan kamp protes dan menjamin keamanan bagi semua mahasiswanya".

Aksi represif polisi Amerika untuk menekan pertemuan damai dan meningkatnya demonstrasi serta protes mahasiswa dan generasi muda Amerika serta masuknya polisi ke dalam lingkungan universitas sejauh ini mempertanyakan klaim negara ini tentang prinsip kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia.

Protes mahasiswa yang mendukung Palestina dan kecaman atas kejahatan rezim genosida Zionis, yang dimulai di Universitas Columbia di New York City, AS, menyebar ke universitas lain di negara ini, termasuk Yale, New York, Harvard, Texas, dan California Selatan. 

Rezim Zionis yang melakukan genosida di Gaza dengan dukungan AS dan sejumlah negara Barat di depan organisasi hak asasi manusia internasional  selama lebih dari enam bulan.

Selama periode ini, rezim Zionis tidak mencapai apa pun selain kejahatan, pembantaian, kehancuran, kejahatan perang, pelanggaran hukum internasional, pemboman organisasi bantuan dan kelaparan di Gaza.(PH)

Tags