May 06, 2024 11:14 Asia/Jakarta
  • Bendera Rusia dan NATO
    Bendera Rusia dan NATO

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa latihan NATO selama empat bulan di dekat perbatasan Rusia membuktikan bahwa aliansi militer Barat ini sedang mempersiapkan kemungkinan konflik dengan Moskow.

Maria Zakharova menolak tuduhan NATO tentang serangan gabungan Rusia di negara-negara anggota aliansi militer ini, dan menyebutnya sebagai publikasi "informasi palsu" untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas NATO.

Sebenarnya, pergerakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), termasuk perluasan wilayah geografis dan penyelenggaraan latihan, dilakukan dengan tujuan untuk mengisolasi dan membatasi Rusia dalam batas geografisnya.

Krisis di Ukraina juga merupakan akibat dari penerapan kebijakan NATO yang provokatif, dan meskipun ada tentangan dari Rusia, kalangan Barat masih bersikeras agar Ukraina menjadi anggota organisasi militer NATO.

Artinya, konflik antara Rusia dan negara anggota NATO mana pun akan dianggap sebagai serangan terhadap organisasi militer ini dan dapat melibatkan respons kolektif NATO terhadap Rusia.

Oleh karena itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa NATO-lah yang melancarkan perang gabungan melawan Rusia dengan senjata, intelijen, dan dukungan keuangan terhadap Ukraina, dan NATO masih berniat melanjutkannya.

Maria Zakharova, Juru Bicara Kemenlu Rusia

Ali Zahedi, pakar hubungan internasional, mengatakan dalam hal ini, Semua upaya Barat adalah untuk menampilkan Rusia sebagai negara kelas dua di tingkat internasional dan membatasinya di dalam perbatasannya, padahal Rusia menentang setiap langkah NATO, terutama ekspansi geografis hingga perbatasan Rusia sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasionalnya dan telah mengambil tindakan tegas untuk menghadapinya.

Dari sudut pandang Rusia, apa arti tindakan provokatif NATO dalam mengadakan latihan terbesar pasca-Perang Dingin di dekat perbatasan Rusia, selain mempersiapkan perang dengan Rusia?

Karena berdasarkan skenario yang dibuat oleh NATO, mereka sedang melatih tindakannya terhadap Rusia dengan menggunakan segala cara termasuk senjata konvensional dan gabungan.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Kita harus menerima bahwa NATO secara serius mempersiapkan kemungkinan konflik dengan Rusia.

Sekitar tiga bulan lalu, NATO memulai apa yang disebut latihan Steadfast Defender 2024 dengan partisipasi lebih dari 90.000 pasukan militer dari Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO, dan berlanjut hingga akhir Mei di Eropa dan Samudra Atlantik Utara.

Meski Rusia tidak disebutkan dalam tujuan dan alasan diadakannya latihan ini, tapi dalam dokumen strategis NATO, negara ini disebutkan sebagai ancaman paling penting terhadap keamanan anggota aliansi ini.

Sekalipun Amerika Serikat menganggap Cina sebagai ancaman paling penting terhadap kekuatan hegemonik dan bahkan keamanannya, AS menempatkan NATO berhadap-hadapan dengan Rusia lalu berpura-pura bahwa sekelompok negara Eropa menghadapi Moskow karena mereka khawatir akan ancaman keamanan dari Rusia.

Tentu saja, dalam upaya mengalahkan Rusia dalam krisis Ukraina, Amerika telah membentuk berbagai aliansi, termasuk dengan Jepang dan Korea Selatan, tapi dalam praktiknya, tidak ada prospek yang jelas untuk mengubah medan perang di Ukraina, sehingga NATO berusaha untuk mengintimidasi Moskow dengan mengadakan latihan.

Dalam praktiknya, Rusia telah menunjukkan bahwa mereka mempunyai kekuatan yang diperlukan untuk melawan dan membendung konspirasi Barat, khususnya Amerika dan NATO.(sl)

Tags