Upaya Jepang Manfaatkan AI untuk Mengkompensasi Kekurangan Pasukan militer; Apakah AS mengizinkannya?
(last modified Sun, 01 Sep 2024 09:56:09 GMT )
Sep 01, 2024 16:56 Asia/Jakarta
  • Upaya Jepang Manfaatkan AI untuk Mengkompensasi Kekurangan Pasukan militer; Apakah AS mengizinkannya?

Parstoday- Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi rencana negara ini untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengkompensasi kekurangan pasukan militernya.

Kementerian Pertahanan Jepang berencana berinvestasi pada kecerdasan buatan, otomasi, dan perbaikan kondisi tentaranya untuk mengkompensasi kekurangan sumber daya manusia. Menurut Parstoday mengutip Reuters, Kementerian Pertahanan Jepang mengambil keputusan ini setelah Pasukan Bela Diri (SDF) negara ini (tentara) tersebut mengumumkan statistik rekrutmen tahunan terburuk.

 

SDF merekrut kurang dari 10.000 kelasi, tentara dan penerbang pada tahun yang berakhir tanggal 31 Maret, 50 persen di bawah target perekrutan.

 

Menurut laporan ini, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang khawatir Cina akan menggunakan kekuatan militernya untuk mendominasi Taiwan dan menyebabkan negaranya berperang, mengumumkan penggandaan anggaran pertahanan pada tahun 2022 untuk pembelian rudal dan stok senjata, pembelian jet tempur canggih serta pembentukan cabang pertahanan siber.

 

Jepang yang juga menghadapi penurunan angka kelahiran, menghadapi berbagai tantangan untuk mempertahankan jumlah kekuatan militernya di level 250.000 orang.

 

Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan Jepang berencana menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menangani penurunan rekrutmen. Tahun depan, kementerian akan mengalokasikan 18 miliar yen untuk sistem pengawasan kecerdasan buatan demi keamanan pangkalan militer.

 

Rencana Kementerian Pertahanan Jepang muncul ketika nilai yen terhadap dolar pada tahun ini jatuh ke level terendah dalam empat dekade telah merusak rencana negara tersebut untuk melakukan perombakan militer terbesar dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.

 

Saat ini, dengan jatuhnya nilai yen terhadap dolar, biaya impor peralatan militer Jepang, termasuk helikopter, kapal selam, dan tank, yang sebagian besar berasal dari Amerika, telah meningkat pesat.

 

Jepang dari sisi militer sangat bergantung pada Amerika Serikat, dan terkait perubahan militer negara ini, ada pertanyaan yang muncul, khususnya di bidang pemanfaatan kecerdasan buatan, Sejauh mana Amerika membiarkan tangan Tokyo terbuka? (MF)

 

 

 

Tags