Mengapa Serial-Serial Sejarah Arab Gagal Menarik Perhatian Penonton?
Mar 09, 2025 18:59 Asia/Jakarta
-
salah satu adegan serial Arab yang memperlihatkan ibu Muawiyah bin Abi Sufyan di masa jahiliyah dengan pakaian tidur dan gaya hidup modern
Parstoday – Jurnalis surat kabar Arab Saudi, mengatakan serial-serial televisi bertema sejarah Arab, gagal menarik perhatian pemirsa meski menghabiskan dana besar dalam pembuatannya.
Bushra Al Sibai, jurnalis di surat kabar Okaz, baru-baru ini dalam tulisannya di media sosial mengulas penyebab kegagalan serial-serial televisi bertema sejarah Arab, menarik perhatian penonton.
Ia menulis, “Serial-serial televisi bertema sejarah Arab, meski telah menghabiskan dana besar, dan menggunakan para tenaga ahli luar negeri, tetap gagal menarik perhatian penonton.”
Jurnalis surat kabar Okaz menambahkan, “Penyebab utama kegagalan serial-serial televisi bertema sejarah Arab, adalah terlalu berlebihan bertumpu pada respons isu-isu kontemporer sehingga mengubahnya menjadi karya propaganda, dan menghilangkan kredibilitas sejarahnya.”
Menurut Bushra Al Sibai, perbedaan mendasar serial-serial televisi Arab dan non-Arab, adalah ditampilkannya kisah-kisah fiksi untuk tujuan politik kontemporer, sementara fantasi sejarah bisa berhasil.
Ia melanjutkan, “Serial-serial sejarah Arab, tidak punya daya tarik internasional, pasalnya pendekatan pendidikan dan propaganda mereka menghalangi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pemirsa dunia terkait budaya Arab.”
Belum lama ini kehidupan Muawiyah, yang tampilkan dalam serial televisi di stasiun televisi Saudi, telah dilarang tayang di Irak, karena dianggap berpotensi memicu ketegangan antarmazhab.
Selain itu serial televisi Muawiyah, juga diprotes di Mesir, karena dianggap telah menayangkan tokoh-tokoh yang dianggap suci tanpa menutup wajah mereka.
Serial televisi Muawiyah, yang menceritakan kehidupan Muawiyah, salah satu Khalifah, merupakan serial televisi dengan biaya pembuatan terbesar di Dunia Arab, dan telah memicu protes dari sejumlah negara Arab. (HS)
Tags