Mengapa Inggris Berpartisipasi dalam Pengeboman Yaman?
Surat kabar Inggris, The Telegraph mengkritik keterlibatan Inggris dalam pemboman Yaman, dan menulis bahwa sepanjang sejarah, tidak ada penjajah yang pernah menang di Yaman.
Tehran, Pars Today- Rabu pekan lalu, jet tempur Inggris mengebom beberapa target di Yaman sebagai bagian dari invasi militer AS ke negara tersebut.
Pengamat politik di London mempersoalkan tujuan akhir serangan ini dan mengapa Inggris harus terlibat dalam perang semacam itu.
Surat kabar Telegraph menulis bahwa para pengkritik serangan ini memperingatkan tentang efektivitas intervensi militer Inggris di Yaman.
Analis Inggris, James Snell menyoroti catatan sejarah intervensi militer asing di Yaman, dengan mengatakan,"Selama 60 tahun terakhir, berbagai negara, termasuk Mesir dan Arab Saudi, telah berperang di Yaman, tetapi hasilnya membawa bencana. Mesir bangkit dari perang Yaman dalam keadaan hancur, dan Arab Saudi menghadapi krisis kemanusiaan serta serangan rudal dan pesawat tak berawak."
Analis tersebut menambahkan,"Kami memang bukanlah Arab Saudi atau Mesir. Namun, itu tidak berarti kami benar-benar dapat mengalahkan Ansarullah."
Dia menyimpulkan dengan menulis, "Menembakkan beberapa rudal itu mudah dan menenangkan.Tetapi Inggris harus bertanya pada dirinya sendiri apa rencananya untuk masa depan. Amerika biasanya bosan dengan perang-perang ini dan mundur. Mengapa kita harus naik kereta ini lagi?"
James Snell menekankan,"Analis percaya bahwa jika Inggris tidak memiliki tujuan yang jelas, strategi jangka panjang, dan hasil nyata dalam perang ini, pengulangan pengalaman pahit sebelumnya tidak dapat dihindari."
Inggris dan Amerika Serikat, dalam mendukung rezim Zionis, melancarkan serangan udara terhadap Yaman pada tanggal 30 April, yang menargetkan wilayah pemukiman, infrastruktur vital, termasuk tangki air minum, dan pusat-pusat sipil di negara ini.
Ratusan warga sipil Yaman terbunuh dan ratusan lainnya terluka akibat serangan tersebut.(PH)