Berita | Trump Kebingunan Hadapai Iran yang Bersikeras Mengayakan Uranium; Rusia Usul Tehran Buat Kawasan Industri Bersama
https://parstoday.ir/id/news/world-i174956
Pars Today - Dalam wawancara dengan sebuah majalah Jerman, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menekankan, "Tehran tidak akan menyerahkan hak nuklirnya di bawah tekanan."
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jul 28, 2025 13:39 Asia/Jakarta
  • Presiden AS Donald Trump
    Presiden AS Donald Trump

Pars Today - Dalam wawancara dengan sebuah majalah Jerman, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menekankan, "Tehran tidak akan menyerahkan hak nuklirnya di bawah tekanan."

Menurut laporan Pars Today, dalam wawancara dengan majalah Jerman Stern pada hari Minggu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyinggung itikad baik Iran dalam negosiasi nuklir, dan menyebut penarikan sepihak AS dari JCPOA dan kegagalan Eropa untuk memenuhi komitmen mereka sebagai faktor yang memperparah ketidakpercayaan.

Jubir Kemenlu Iran juga menganggap fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam yang melarang pembuatan senjata nuklir sebagai bukti nyata kepatuhan Iran terhadap program nuklir damai.

Baghaei menekankan bahwa Iran tidak akan melepaskan hak nuklirnya di bawah tekanan dan meminta Eropa untuk bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional.

Kebingungan Trump Hadapi Iran yang Bersikeras Mempertahankan Hak Pengayaan Uranium

Presiden AS Donald Trump, dengan mengulangi klaim tak berdasar, sekali lagi menunjukkan kebingungannya atas sikap Iran yang bersikeras untuk mempertahankan dan melanjutkan hak pengayaan uranium.

Pada Minggu malam, di awal pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Turnberry, Skotlandia, Trump mengklaim, Kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki senjata nuklir. Namun mereka terus berbicara tentang pengayaan uranium dan mengatakan mereka ingin terus memperkaya. Namun kita tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Pendukung Palestina Berunjuk Rasa di Depan Gedung Putih

Sejumlah pendukung Palestina memprotes blokade Israel di Jalur Gaza dengan menggelar demonstrasi di depan Gedung Putih. Para pengunjuk rasa pada Minggu malam menuntut diakhirinya dukungan AS terhadap Israel. Para pengunjuk rasa memegang foto anak-anak yang meninggal karena kekurangan gizi.

Korea Utara: Kami Tidak Tertarik Berunding dengan Seoul untuk Memperbaiki Hubungan

Menanggapi upaya presiden baru Korea Selatan untuk memperbaiki hubungan, Korea Utara mengumumkan bahwa mereka tidak tertarik dengan isu ini dan berunding dengan Seoul.

Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara dan pejabat senior Partai Buruh negara itu, mengatakan pada Minggu pagi, Jika Korea Selatan berharap untuk mengkompensasi konsekuensi dari semua tindakannya dengan beberapa kata emosional, harus dikatakan bahwa tidak ada kesalahan perhitungan yang lebih besar dari ini.

Ia menambahkan bahwa komitmen Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung terhadap aliansi keamanan Seoul-AS menunjukkan bahwa ia tidak berbeda dari pendahulunya.

Usulan Rusia Membangun Kawasan Industri Bersama dengan Iran di Sarakhs

Menteri Kerja Sama Internasional dan Regional Wilayah Chelyabinsk, Rusia, menekankan infrastruktur transit yang baik di Kawasan Ekonomi Khusus Sarakhs (timur laut Iran), dan mengusulkan pembentukan kawasan industri bersama dengan Iran, dan menekankan pemulihan kapasitas perdagangan bilateral dan aktivasi koridor Utara-Selatan mengingat sanksi bersama.

Al-Hayya: Kami Tidak akan Pernah Membiarkan Darah Rakyat Gaza Diinjak-injak

Khalil Al-Hayya, seorang pemimpin terkemuka gerakan perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza, menekankan pada Senin malam, Suara penindasan dan pengorbanan rakyat Gaza adalah amanah di pundak kami, dan kami tidak akan pernah membiarkan darah ini diinjak-injak.

888 Tentara Zionis Tewas di Jalur Gaza

Yair Golan, Ketua Partai Demokrat Israel, mengkritik kinerja pemerintahan Benjamin Netanyahu dan mengatakan bahwa 888 tentara telah tewas di Jalur Gaza sejak dimulainya perang. Ketua Partai Demokrat Israel tersebut menambahkan, Perang harus berakhir di Gaza dan kesepakatan untuk membebaskan tawanan harus dicapai.(sl)