Mengapa AS Ingin Mengurangi Pasukan Militernya di Eropa?
https://parstoday.ir/id/news/world-i179408-mengapa_as_ingin_mengurangi_pasukan_militernya_di_eropa
Washington telah memberitahukan negara-negara anggota NATO di Eropa bahwa Amerika Serikat berencana mengurangi kehadiran pasukan militernya di benua tersebut.
(last modified 2025-11-02T04:58:11+00:00 )
Nov 02, 2025 11:53 Asia/Jakarta
  • Mengapa AS Ingin Mengurangi Pasukan Militernya di Eropa?

Washington telah memberitahukan negara-negara anggota NATO di Eropa bahwa Amerika Serikat berencana mengurangi kehadiran pasukan militernya di benua tersebut.

Tehran, Parstoday, Kementerian Pertahanan Rumania menyatakan bahwa Washington telah memberi tahu negara itu serta anggota-anggota lain dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai rencana untuk mengurangi jumlah pasukan Amerika di Eropa.

Pengurangan jumlah pasukan ini terkait dengan upaya Pentagon untuk memusatkan kehadiran militernya di belahan bumi barat dan kawasan Indo-Pasifik. Langkah ini merupakan bagian dari proses peninjauan ulang posisi global angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Pada April 2025, sejumlah pejabat Amerika dan Eropa yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) sedang meninjau usulan penarikan 10.000 tentara dari Eropa Timur. Berdasarkan usulan tersebut, separuh dari 20.000 personel militer yang ditempatkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada tahun 2022 — untuk memperkuat pertahanan negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina setelah pecahnya perang — akan ditarik dari kawasan itu. Perkiraan menunjukkan sekitar 10.000 tentara akan dipulangkan.

Penarikan pasukan Amerika dari Eropa Timur menimbulkan kekhawatiran di kedua benua karena adanya klaim ancaman dari Rusia. Kaja Kallas, pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa, pada akhir Januari 2025 menyatakan bahwa Rusia menimbulkan “ancaman eksistensial” terhadap keamanan benua tersebut dan satu-satunya cara untuk menghadapi ancaman itu adalah dengan meningkatkan anggaran militer.

Boris Pistorius, Menteri Pertahanan Jerman saat itu, juga meminta kepada mitranya dari Amerika Serikat agar jika Washington benar-benar berencana memindahkan pasukannya dari Eropa ke kawasan Indo-Pasifik, Amerika harus menyediakan “peta jalan” untuk menghindari kekosongan kemampuan militer, menata prosesnya secara bertahap, dan menentukan siapa yang akan bertanggung jawab atas berbagai tugas tersebut.

Alasan Pengurangan Pasukan Militer Amerika di Eropa

1. Peninjauan ulang prioritas strategis

Salah satu alasan utama pengurangan pasukan Amerika di Eropa adalah perubahan prioritas strategis negara itu. Setelah berakhirnya Perang Dingin, kehadiran militer AS di Eropa didefinisikan sebagai sarana untuk menahan ancaman Uni Soviet dan kemudian Rusia. Namun, dengan berubahnya ancaman global dan munculnya persaingan baru dengan Cina di Asia, fokus strategis Amerika kini bergeser ke kawasan Indo-Pasifik. Perubahan ini membuat Washington memindahkan sebagian sumber daya militernya dari Eropa ke kawasan lain.

2. Penghematan biaya militer

Biaya besar untuk memelihara pangkalan dan pasukan di Eropa menjadi faktor penting dalam keputusan pengurangan ini. Dengan tekanan ekonomi domestik dan meningkatnya utang pemerintah federal, Gedung Putih berupaya mengurangi pengeluaran militer di luar negeri. Penghentian penempatan rotasi brigade di Eropa Timur — seperti di Rumania, Polandia, Bulgaria, dan Slovakia — merupakan bagian dari kebijakan efisiensi tersebut.

3. Peningkatan kemampuan pertahanan Eropa

Amerika Serikat juga berpendapat bahwa negara-negara Eropa harus memikul lebih banyak tanggung jawab atas keamanan mereka sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Donald Trump berulang kali menuntut agar anggota NATO menanggung porsi lebih besar dari anggaran pertahanan. Pengurangan pasukan AS dapat menjadi cara untuk menekan negara-negara Eropa agar memperkuat kemampuan pertahanan mereka dan mengurangi ketergantungan pada Washington.

4. Akhir dari misi rotasi militer

Menurut Kementerian Pertahanan Rumania, keputusan Amerika ini tidak berarti penarikan penuh, melainkan penghentian misi rotasi sebagian pasukan. Pasukan tersebut sebelumnya ditempatkan sementara di berbagai negara Eropa Timur dan kini akan kembali ke pangkalan utama mereka. Langkah ini merupakan bagian dari penataan ulang kehadiran militer AS di kawasan.

5. Upaya meredakan ketegangan dengan Rusia

Salah satu motivasi lain di balik keputusan ini adalah untuk mengurangi ketegangan dengan Rusia. Kehadiran besar pasukan AS di perbatasan timur NATO selama ini dianggap oleh Moskow sebagai ancaman langsung. Pengurangan pasukan tersebut dapat dipandang sebagai langkah membangun kepercayaan di tengah hubungan yang tegang antara Washington dan Moskow, terutama saat Eropa menghadapi berbagai krisis keamanan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pengurangan pasukan militer Amerika di Eropa merupakan hasil dari kombinasi faktor strategis, ekonomi, dan politik. Langkah ini mencerminkan perubahan prioritas keamanan Washington, dorongan untuk meningkatkan tanggung jawab Eropa, serta upaya mengelola ketegangan geopolitik dengan Rusia. Namun, kebijakan ini juga memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara anggota NATO, terutama di Eropa Timur, terkait berkurangnya perlindungan militer Amerika dan meningkatnya kerentanan terhadap ancaman potensial.(PH)