Dampak Perubahan Iklim pada Industri Energi Asia
-
Tiang Listrik
Pars Today - Para peneliti percaya bahwa peristiwa iklim akan menyebabkan kerusakan yang meluas pada perusahaan energi di Asia-Pasifik pada tahun 2050.
Para peneliti memperingatkan bahwa peristiwa iklim akan menyebabkan kerugian lebih dari $8,4 miliar setiap tahunnya bagi perusahaan energi di Asia-Pasifik pada tahun 2050.
Peristiwa iklim dapat menyebabkan kerugian dan penurunan pendapatan sekitar $1,4 miliar bagi perusahaan energi di kawasan Asia-Pasifik setiap tahunnya pada tahun 2050 (1429 H).
Selain itu, 2,7 miliar orang di Asia-Pasifik memiliki akses air untuk kebutuhan dasar mereka, tetapi lebih dari empat miliar orang terpapar air yang tidak aman, ekosistem yang terdegradasi, dan peningkatan risiko iklim.
Anjali Viswamohanan, Direktur Kebijakan di Asian Investors Group on Climate Change mengatakan studi terhadap 2.422 pembangkit listrik di Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan menunjukkan bahwa panas ekstrem adalah yang paling berbahaya dan akan menjadi penyebab terbesar selama 20 tahun ke depan.
Surplus perdagangan Tiongkok melampaui $1 triliun
Dalam tahun yang didominasi oleh perang tarif Donald Trump, pembalasan perdagangan, dan spekulasi tentang pembicaraan antara Beijing dan Washington, surplus perdagangan Tiongkok telah melampaui $1 triliun, memperkuat posisinya sebagai kekuatan industri dunia yang tak terbendung.
Beijing mengimbangi penurunan surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat sebesar $100 miliar dari tahun sebelumnya (2024) dengan meningkatkan ekspor ke Eropa, Amerika Latin, dan tempat lain, dengan ekspansi perdagangan mencatat surplus sebesar $1,08 triliun bulan lalu.
Pertumbuhan ekspor Tiongkok ke Asia Tenggara adalah salah satu indikator utama dari tatanan perdagangan yang sedang berkembang ini. Surplus perdagangan Tiongkok dengan kawasan ini mencapai $245 miliar dalam 11 bulan pertama tahun ini.(sl)