Pengakuan Mengejutkan Militer Nigeria
https://parstoday.ir/id/news/world-i19720-pengakuan_mengejutkan_militer_nigeria
Militer Nigeria mengakui bahwa sejumlah perwira negara ini menjual senjata kepada kelompok teroris Boko Haram. Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa kelompok teroris Takfiri Boko Haram menerima senjata dan amunisi dari perwira militer yang korup di Nigeria.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Sep 05, 2016 17:41 Asia/Jakarta
  • Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari
    Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari

Militer Nigeria mengakui bahwa sejumlah perwira negara ini menjual senjata kepada kelompok teroris Boko Haram. Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa kelompok teroris Takfiri Boko Haram menerima senjata dan amunisi dari perwira militer yang korup di Nigeria.

Laporan yang diterbitkan pada hari Ahad (4/9) oleh Associated Press mengungkapkan bahwa sejumlah pejabat militer berpangkat tinggi diam-diam diselidiki di Nigeria karena pelanggaran yang berkaitan dengan pemberantasan Boko Haram, termasuk kasus pencurian dan penjualan amunisi.

 

Pihak militer mengkonfirmasi pada Kamis bahwa sejumlah tentara menjual senjata dan amunisi kepada Boko Haram, dan menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap rakyat. Mayor Jenderal Lucky Irabor, komandan militer di timur laut Nigeria, menolak memberikan perincian lebih lanjut dalam masalah ini.

 

Laporan AP mengutip keterangan seorang tentara di garis depan pertempuran yang mengatakan bahwa komandan brigadenya adalah di antara petugas diadili di kota timur laut Nigeria. Dikatakannya penyelidikan terkonsentrasi pada nasib 21 senjata anti-pesawat yang dikirim tahun ini untuk brigade artileri yang dipimpin komandan bersangkutan. Prajurit yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan bahwa brigade hanya menerima satu senjata.

 

Pihak militer mengatakan tiga pekan lalu bahwa 16 perwira dan tentara telah didakwa dalam kasus yang sama di pengadilan militer.

 

Telah selama tujuh tahun, Nigeria berhadapan dengan serangan kelompok teroris Boko Haram di wilayah timur laut negara itu. Selama itu, sekitar 20 ribu orang telah tewas dan 2,6 juta warga terpaksa mengungsi. Fenomena terorisme Boko Haram itu terus berlanjut hingga sekarang.

 

Meski pemberantasan Boko Haram menjadi fokus utama aktivitas para pejabat politik dan militer Nigeria dalam beberapa tahun terakhir, dan bahwa pemerintah telah mencatat banyak keberhasilan di bidang ini, akan tetapi berlanjutnya serangan kelompok teroris itu dan perluasannya ke sejumlah negara tetangga, telah memantik protes dan kritik yang ditujukan pada kinerja militer Nigeria.

 

Sejak berkuasa, Muhammadu Buhari, sebagai Presiden Nigeria, pemberantasan Boko Haram menjadi prioritas kerjanya. Dalam hal ini, telah dilakukan dialog dan langkah-langkah nyata termasuk pembentukan pasukan multinasional untuk memerangi Boko Haram. Akan tetapi hingga kini militer gabungan Nigeria dan sekutunya tidak mampu memberangus kelompok teroris Takfiri tersebut.  

 

Sejumlah pengamat mengatakan bahwa kelompok teroris Boko Haram dapat melanjutkan aktivitasnya berkat dukungan sejumlah pihak di dalam negeri Nigeria. Sebelumnya, pada pemerintahan mantan presiden Goodluck Jonathan, Boko Haram juga mendapat bantuan rahasia dari dalam negeri dan juga sejumlah negara Arab serta tidak ketinggalan pula rezim Zionis.  

 

Aktivitas teroris Boko Haram dapat menghancurkan keamanan dan perdamaian khususnya antara umat Islam dan Kristen di Nigeria serta mengawali konflik hebat guna membuka pintu bagi kaum imperialis untuk terjun di negara yang kaya sumber alam itu.

 

Buhari dalam langkah awalnya mencopot semua panglima angkatan udara, laut dan darat negaranya. Pada tahapan selanjutnya, Presiden Nigeria juga memecat banyak perwira tinggi militer negaranya. Setelah itu, barulah terkuak pengakuan secara resmi dari militer Nigeria bahwa sejumlah perwiranya menjual senjata dan amunisi kepada Boko Haram.

 

Menurut para pengamat, meski pembersihan dan pembenahan militer Nigeria telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, akan tetapi yang lebih diperlukan adalah kecepatan dan ketelitian dalam pelaksanaannya.(MZ)