Rekor Tertinggi Anggaran Militer Jepang
Pemerintah Jepang pada Jumat (22/12/2017) menyetujui anggaran militer 45,76 miliar dolar AS untuk tahun fiskal 2018.
Anggaran militer Jepang naik untuk enam tahun berturut-turut dan anggaran 2018 mencatat kenaikan 1,3 persen dibandingkan anggaran militer 2017. Rekor tertinggi ini disiapkan untuk memperkuat pertahanan dalam menghadapi potensi serangan rudal Korea Utara.
Kenaikan tahunan anggaran militer Jepang selama enam tahun terakhir terjadi di masa pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang telah memimpin negara itu sejak Desember 2012.
Sebagian dari anggaran militer tahun depan akan dialokasikan untuk membantu pemindahan marinir dan peralatan perang AS dari Okinawa ke Pulau Guam.
Alasan utama pemerintah Jepang menaikkan anggaran militernya adalah tantangan keamanan, dimana menurut Tokyo, ada urgensitas untuk lebih memperhatikan sektor pertahanan dan militer Jepang, terutama ketersediaan dana di sektor ini.
Menurut Jepang, ancaman utama yang mereka hadapi adalah program pengembangan rudal dan nuklir oleh Korea Utara. Uji coba nuklir dan rudal Pyongyang dalam satu tahun terakhir dinilai oleh Tokyo dan beberapa aktor regional dan trans-regional sebagai sebuah ancaman serius.
Untuk itu, Jepang sangat memperhatikan masalah peningkatan kemampuan pertahanan dan militernya untuk melawan apa yang mereka sebut ancaman Korea Utara. Dalam hal ini, Jepang juga berencana membeli rudal dengan jangkauan yang lebih jauh.
"Adalah penting bagi kita untuk memiliki peralatan terbaru dan paling mumpuni demi memperkuat pertahanan kita," kata Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera setelah kabinet menyetujui anggaran militer 2018.
Dengan perubahan konstitusi, pemerintah Jepang telah menciptakan ruang untuk memperkuat struktur pertahanan dan militernya, dan bahkan memungkinkan mereka untuk mengirim pasukan ke luar negeri.
Selain mengkhawatirkan ancaman Korea Utara terhadap keamanan dan kepentingan nasionalnya, Tokyo juga terlibat sengketa wilayah dengan Beijing di Laut Cina Timur. Persaingan strategis ini mendorong Jepang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanannya di hadapan Cina, dan langkah ini dipandang sebagai platform untuk setiap kemungkinan konfrontasi dengan Cina.
Berdasarkan kesepakatan keamanan dengan Washington, Tokyo secara khusus mengandalkan kontribusi AS dalam menjamin keamanan Jepang. Jadi, sebagian dari anggaran militer Jepang berkaitan dengan kesepakatan keamanan ini, di mana menurut Presiden Donald Trump, Jepang harus membayar biaya untuk memanfaatkan payung keamanan Amerika.
Selain untuk memperkuat kemampuan strategisnya dalam menghadapi ancaman di Asia Timur, kenaikan anggaran militer Jepang juga merupakan sebuah penegasan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap ancaman yang datang dari negara musuh. (RM)