Laju Penjualan Senjata Spanyol ke Saudi
(last modified Fri, 29 Dec 2017 07:29:18 GMT )
Des 29, 2017 14:29 Asia/Jakarta

Laporan Kementerian Perdagangan Spanyol menyebutkan bahwa pemerintah Madrid telah mengeluarkan lisensi penjualan amunisi dan peralatan artileri senilai lebih dari 141 juta euro ke Arab Saudi selama semester pertama 2017.

Lembaga-lembaga hak asasi manusia seperti Amnesty International, menyeru Spanyol untuk berhenti mengekspor senjata ke Arab Saudi, yang telah mencapai 728 juta euro sejak dimulainya serangan rezim itu ke Yaman pada Maret 2015 sampai awal musim panas 2017.

Meski adanya norma dan aturan yang ketat mengenai larangan penjualan senjata ke Arab Saudi, namun negara-negara Eropa – sejalan dengan kepentingan makronya dan kemitraan dengan sekutu – terus menjual berbagai senjata mematikan kepada rezim Saudi, di mana secara langsung digunakan dalam perang Yaman.

Pada 30 November 2017, Parlemen Eropa mengeluarkan sebuah resolusi dengan suara mayoritas, yang mendesak pemerintah-pemerintah Eropa untuk menghentikan penjualan senjata ke Saudi karena kasus pelanggaran HAM di Yaman.

Beberapa negara Eropa justru mengklaim bahwa senjata yang mereka jual ke Riyadh tidak digunakan untuk menyerang Yaman.

Deputi Menteri Perdagangan Spanyol, Marisa Poncela pada November 2017, mengklaim Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) – yang terlibat dalam agresi ke Yaman – sudah menjamin bahwa senjata Spanyol yang mereka beli dipakai untuk kebutuhan dalam negeri dan tidak digunakan di luar wilayah mereka.

Padahal, peralatan militer Spanyol yang dijual ke Saudi yaitu; perlengkapan artileri, amunisi dan berbagai jenis bom, merupakan senjata utama yang digunakan dalam perang Yaman oleh pasukan Saudi dan sekutunya seperti UEA.

Sekarang negara-negara besar Eropa seperti, Inggris, Jerman, Perancis dan Spanyol adalah eksportir utama senjata ke rezim Saudi dan memperoleh pemasukan miliaran euro dari transaksi tersebut.

Fraksi-fraksi hijau di Parlemen Eropa belum lama ini juga meminta penghentian penjualan senjata ke Arab Saudi, dan menegaskan aturan dan syarat yang memungkinkan penjualan senjata ke negara itu jelas-jelas dilanggar oleh rezim Al Saud.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara besar Uni Eropa tidak menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi, meski ada banyak protes global dan banyak bukti mencatat bahwa senjata Barat dipakai untuk membunuh orang-orang Yaman.

Sergey Syberibov, analis politik Rusia, menilai Amerika Serikat dan Inggris mengeruk keuntungan fantastis dari perang di Yaman. Sebagai contoh, ekspor senjata Jerman ke Arab Saudi meningkat empat kali lipat sejak agresi mereka ke Yaman.

Sebenarnya, negara-negara Eropa telah menutup mata terhadap kejahatan dan tragedi yang diciptakan Saudi selama pemboman 33 bulan di Yaman, demi mendukung rezim-rezim boneka Barat di Timur Tengah dan memastikan berlanjutnya kegiatan perusahaan senjata mereka.

Ini adalah cerminan pendekatan Eropa terhadap masalah penegakan HAM. (RM)

Tags