Lawatan Mogherini ke Kuba
(last modified 2018-01-05T10:01:14+00:00 )
Jan 05, 2018 17:01 Asia/Jakarta

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini sejak hari Rabu (3/1) mengunjungi Havana untuk membahas peningkatan hubungan ekonomi dan politik dengan Kuba. Mogherini dalam kunjungan ini menyerukan implementasi segera kesepakatan yang dicapai kedua pihak dalam masalah politik dan ekonomi sebelumnya.

Di Havana, Mogherini mengecam kebijakan Washington terhadap Kuba yang melanjutkan sanksi terhadap negara ini. Pejabat tinggi Uni Eropa ini berulangkali menegaskan bahwa sanksi terhadap Kuba yang dijatuhkan Gedung Putih ilegal. Mogherini menilai sanksi tidak konstruktif dan memperburuk kehidupan warga Kuba, terutama anak-anak dan perempuan.

Pejabat tinggi Uni Eropa dan Kuba

Lawatan Mogherini kali ini merupakan yang kedua kalinya dengan tujuan mencapai kesepakatan dalam masalah ekonomi dan politik.

Pada kunjungan pertamanya yang dilakukan Desember 2016, Mogherini menandatangani hasil kesepakatan "Dialog Politik dan Kerja Sama" dengan Menlu Kuba, Bruno Eduardo Rodríguez Parrilla. Berdasarkan kesepakatan tersebut, kerangka baru disusun untuk membantu mendorong peningkatan hubungan antara Uni Eropa dan Kuba dengan titik tekan pada penguatan perdagangan.

Pada 5 Juni 2017, parlemen Eropa mengesahkan hasil kesepakatan ini. Kesepakatan bersejarah "Dialog Politik dan Kerja Sama"  menunggu diratifikasi final oleh anggota Uni Eropa dan telah dijalankan secara terbatas pada awal November 2017.

Profesor Eduardo Perra dari Universitas Havana menyampaikan pandangannya mengenai kesepakatan tersebut. Perra menjelaskan, Pada saat Presiden Kuba, Raul Castro mengumumkan pengunduran dirinya pada April lalu, implementasi kesepakatan ini menguntungkan Uni Eropa dan Kuba sendiri. Ratifikasi kesepakatan ini oleh parlemen Eropa bermakna penentangan Uni Eropa terhadap pendekatan Presiden AS, Donald Trump dalam masalah Kuba.

Sebelumnya, pada akhir Juni 2017, AS melakukan peninjauan ulang dalam hubungannya dengan Kuba, dengan menangguhkan normalisasi hubungan antara Washington dan Havana. Keputusan tersebut menghalangi masuknya wisatawan AS ke Kuba. Lebih dari itu, Gedung Putih menjatuhkan sanksi baru terhadap Havana.

Menurut Elena Valencino, prakarsa kesepakatan antara Uni Eropa dan Kuba akan menghadang  sanksi baru pemerintah Trump terhadap Kuba. Sebab selama ini sanksi tersebut justru merugikan rakyat Kuba dan melemahkan perusahaan-perusahaan Eropa yang hendak terlibat dalam berbagai proyek ekonomi di Kuba.

Uni Eropa berupaya meningkatkan pengaruhnya lebih besar di kawasan Amerika Latin. Untuk itu, pejabat Uni Eropa semakin gencar meningkatkan interaksi dengan Kuba. Diharapkan kunjungan Mogherini ke Havana akan menyiapkan sarana yang lebih baik bagi peningkatan hubungan antara Uni Eropa dan Kuba, terutama di sektor investasi dan ekonomi.(PH)

Tags