Arab Saudi dan Intervensi di Malaysia
(last modified Sat, 07 Jul 2018 03:37:25 GMT )
Jul 07, 2018 10:37 Asia/Jakarta
  • PM Malaysia, Mahathir Mohamad
    PM Malaysia, Mahathir Mohamad

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menuding Arab Saudi melakukan intervensi di urusan internal Kuala Lumpur.

Mahathir Mohamad mengatakan, ada bukti yang menunjukkan upaya Arab Saudi melakukan intervensi di urusan dalam negeri Malaysia.

 

Seraya mengisyaratkan statemen Mantan PM Malaysia, Najib Tun Razak terkait penerimaan hadiah sebesar 681 juta dolar dari Arab Saudi untuk dana kampanye pemilu, Mahathir menambahkan, Riyadh tidak menepis pemberian hadiah tersebut, oleh karena itu Arab Saudi telah melakukan intervensi di urusan internal Malaysia.

 

Najib yang didakwa terlbat kasus korupsi dan pencucian uang id perusahaan 1MDB, hari Rabu (4/7) dari di pengadilan pidana tinggi Kuala Lumpur dan secara resmi menjadi terdakwa.

 

Najib yang berkuasa selama sembilan tahun di Malaysia, dua bulan lalu kalah di pemilu raya ke 14 di negara ini dari rivalnya, Mahathir Mohamad.

 

Statemen perdana menteri Malaysia terkait intervensi Arab Saudi di urusan internal negara ini melalui bantuan finansial kepada partai Najib untuk menang di pemilu menunjukkan bahwa kebijakan Riyadh di Asia Tenggara tidak terbatas pada dukungan kepada kelompok teroris termasuk Daesh.

Malaysia dan ancaman teroris

 

Pemerintah Arab Saudi setelah kekalahan telak kelompok teroris Daesh di Irak dan Suriah, dalam sebuah kebijakan relokasi geografi teroris, telah memindahkan sejumlah anasir Daesh ke sejumlah negara-negara Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

 

Arab Saudi dengan dalih memberi bantuan finansial kepada organisasi non pemerintah dan lembaga pendidikan, berencana menyebarkan paham Wahabi, Takfiri dan radikal di antara pemuda negara-negara ini dan hal ini dapat menjadi ancaman bagi masyarakat di kawasan.

 

Dennis Ignatius, mantan dubes Malaysia di Chili dan Argentina seraya menekankan ancaman pemikiran Wahabi bagi negara kawasan Asia Tenggara dan anggaran seratus miliar dolar Arab Saudi untuk menyebarkan pemikiran ini mengatakan, Malaysia harus melawan bom waktu Wahabi yang dimasak dengan uang Arab Saudi.

 

Terbongkarnya sejumlah bukti dan dokumen bantuan finansial Arab Saudi kepada mantan perdana menteri Malaysia menunjukkan bahwa pemerintah Riyadh juga mengagendakan intervensi di urusan internal Kuala Lumpur.

 

Statemen Mahathir Mohamad terkait intervensi Arab Saudi di urusan internal Malaysia dapat menjadi peluang untuk merevisi hubungan Kuala Lumpur-Royadh di era pemerintahan baru negara ini, di mana salah satu slogan utamanya adalah pemberantasan praktek korupsi yang menjadi tuntutan para pemilih Malaysia kepada Mahathir Mohamad.

 

Mengingat terbongkarnya kebijakan anti keamanan Arab Saudi terhadap negara-negara Asia Tenggara dengan mengirim teroris Daesh ke wilayah ini dan dukungan kepada kelompok radikal lokal, perdana menteri baru Malaysia dengan tujuan meningkatkan keamanan nasional dari ancaman terorisme dan mencegah berlanjutnya intervensi Arab Saudi, akan menyusun hubungan Kuala Lumpur dengan Riyadh sedemikian rupa sehingga ancaman serta intervensi Arab Saudi semakin terbatas.

 

Menurut konvensi politik di sistem internasional, salah satu solusinya adalah menurunkan level hubungan diplomatik. (MF)

 

Tags