Peluang Kesuksesan Konferensi Anti Iran di Warsawa
(last modified 2019-01-22T08:36:35+00:00 )
Jan 22, 2019 15:36 Asia/Jakarta
  • Presiden AS Donald Trump dan Menlu Mike Pompe.
    Presiden AS Donald Trump dan Menlu Mike Pompe.

Amerika Serikat melakukan upaya besar-besaran untuk menciptakan konsensus global melawan Republik Islam Iran. Salah satu upaya ini menggelar pertemuan anti-Iran yang disebut Konferensi Perdamaian dan Keamanan di Timur Tengah di Warsawa, ibukota Polandia.

Pertemuan ini rencananya akan diselenggarakan pada 13-14 Februari 2019 dan menurut klaim Washington, konferensi ini akan dihadiri oleh 70 negara dunia.

AS memilih Polandia – sebagai sekutu penting politik dan militer mereka di Eropa Timur – untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Namun negara-negara besar Eropa dan juga Uni Eropa tidak menyambut agenda itu.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan pada hari Senin (21/1/2019) bahwa ia tidak akan mengambil bagian dalam konferensi Warsawa.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum ini mengatakan Warsawa akan menjadi tuan rumah pertemuan, yang fokus pada upaya melawan kegiatan rudal dan pengaruh regional Iran.

AS mengumumkan puluhan negara akan berpartisipasi dalam pertemuan itu, tetapi dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara membatalkan kehadirannya dan sebagian lain akan mengirim perwakilan yang lebih rendah dari menlu.

Berbicara kepada wartawan sebelum kehadirannya di pertemuan Dewan Menlu Uni Eropa, Mogherini menuturkan dia akan menghadiri KTT Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia.

"Kehadirannya di KTT Uni Afrika sudah direncanakan sejak lama dan saya juga akan mengadakan serangkaian pertemuan di Tanduk Afrika," tambahnya.

Mogherini tampaknya tidak menganggap penting konferensi Warsawa dan kehadirannya di Polandia akan bermakna sebagai bentuk dukungannya kepada Washington dalam melawan Tehran.

Pemerintah Perancis kemungkinan juga hanya mengirim pejabat biasa ke Polandia. Sementara Jerman dan Inggris belum membuat keputusan untuk menghadiri konferensi tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa Troika Eropa (Jerman, Perancis dan Inggris ) bersama Uni Eropa masih ingin mempertahankan kesepakatan nuklir dan tidak akan mengikuti kebijakan anti-Iran, yang dipelopori oleh Amerika.

AS selalu mengkritik kebijakan regional Iran dan Pompeo ingin memanfaatkan konferensi Warsawa untuk melawan pengaruh Republik Islam di kawasan.

Dengan memperhatikan perbedaan sikap negara-negara peserta tentang Iran, maka kecil kemungkinan konferensi Warsawa akan berhasil menggalang konsensus global untuk melawan Tehran.

Saat ini sekutu Amerika di Eropa mengakui peran penting Iran dalam menciptakan stabilitas di Timur Tengah. Di sisi lain, dunia juga paham betul bahwa AS memusuhi Iran karena pendiriannya yang menentang hegemoni dan intervensi Paman Sam di Iran dan kawasan. (RM)

Tags