Menelisik Upaya Trump Menyangkal Perbedaan dengan Pemimpin G7

Konferensi Tingkat Tinggi kelompok G7 diadakan di Biarritz, barat daya Perancisa, di mana tanda-tanda perbedaan pendapat enam kepala negara industri Barat dengan Presiden Donald Trump menjadi semakin jelas. Sekalipun demikian, Trump, bagaimanapun juga telah menyangkal masalah ini.

Presiden Amerika Serikat telah mengklaim bahwa ia tidak memiliki perselisihan dengan sekutu Barat lainnya di KTT G7 di Perancis. Donald Trump, Presiden AS hari Ahad, 25 Agustus mengatakan, "Kami memiliki hubungan baik dengan sekutu Barat AS." Trump juga menolak laporan di media-media tentang perselisihan yang mendalam antara AS dan negara-negara G7 lainnya atas berbagai masalah penting dan beragam, termasuk masalah perdagangan dunia.

Trump mempublikasikan tweetnya yang isinya, "Sebelum saya tiba di Perancis, media-media menyebarkan berita palsu dan mengatakan bahwa hubungan AS dengan enam negara anggota kelompok G7 lainnya sangat tegang dan pertemuan dua hari G7 akan menjadi bencana. Baiklah. Saya harus mengatakan bahwa kami akan mengadakan pertemuan yang sangat baik dan para pemimpin G7 akan memiliki kerja sama yang sangat bermanfaat dan baik."

Trump, pada kenyataannya, telah berusaha menyalahkan media karena berusaha menyangkal perpecahan AS saat ini dengan enam negara G7 lainnya, padahal masalah ini tidak terbatas pada KTT kali ini, tapi telah terjadi pada KTT G7 tahun lalu di Kanada. Perselisihan ini telah meningkat tajam, sehingga para analis menggunakan G6 + 1 menggantikan G7 untuk merujuk pada perbedaan tajam dalam kelompok ini, dan bahkan Trump menarik tanda tangan dan dukungannya terhadap pernyataan penutupan KTT G7 di Kanada.

KTT G7 saat ini sedang diadakan di Perancis, dimana enam kepala negara G7, terutama para pemimpin Eropa dan pejabat senior Uni Eropa, seperti Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, menyatakan keprihatinan mendalam atas prospek dan ketegangan ekonomi global. Perdagangan antara kekuatan ekonomi utama, terutama Cina dan AS.

Sikap Trump terkait kebijakan perdagangan dan perang tarif sangat tidak bisa dipertahankan sehingga Inggris sebagai sekutu strategis AS pun mengkritiknya. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, "Saya sangat prihatin tentang pertumbuhan arah kebijakan proteksionis di kancah internasional dan tarif yang kita lihat. Mereka yang mendukung tarif perdagangan akan bertanggung jawab atas penurunan ekonomi dunia."

Mencermati kekhawatiran anggota lain dari G7 dari transaksi bisnis serupa Trump dengan negara-negara ini, terutama anggota Eropa dari G-7, para pejabat Eropa telah mengeluarkan peringatan serius dalam hal ini. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk telah memperingatkan bahwa UE akan menanggapi kemungkinan langkah-langkah pemerintah Trump untuk mengenakan tarif perdagangan. Tusk mengatakan, "Ini mungkin kesempatan terakhir untuk menghidupkan kembali komunitas politik kita."

Trump membantah perselisihan dengan para pemimpin G7 lainnya, bahkan sebelum pertemuan puncak para kepala negara kelompok ini di Perancis, beberapa dari mereka serta pejabat senior Eropa, secara eksplisit telah mengambil sikap bertentangan dengan pandangan Trump tentang masalah-masalah penting di KTT ini seperti meningkatnya ketegangan perdagangan, kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan Perjanjian Iklim Paris dan menyerukan agar presiden kontroversial AS mempertimbangkan kembali sikapnya dalam masalah-masalah ini.

Bertolak belakang dengan klaim Trump yang tidak jelas, KTT G7 tampaknya merupakan debat yang sangat memecah-belah tentang berbagai masalah termasuk kebijakan yang mendukung perdagangan internasional, perubahan iklim, Iran dan JCPOA serta langkah Prancis untuk mengenakan pajak pada perusahaan digital besar. Desakan Trump pada posisi irasional dan unilateralisnya hanya akan mengisolasi Amerika Serikat tidak hanya di G7 tetapi di arena global.