PBB kembali Tunjukkan Solidaritas dengan Demonstran Amerika
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah tweet menulis, para staf PBB menyatakan solidaritasnya dengan orang-orang Amerika yang turun ke jalan memprotes rasisme dan kebrutalan polisi.
"Pertarungan melawan rasisme adalah inti dari pekerjaan PBB," tambahnya seperti dikutip kantor berita TASS, Sabtu (6/6/2020).
"Kemarin, para staf bergabung bersama untuk mengungkapkan solidaritas dengan para korban dan berbagi keprihatinan. Kita harus melangkah maju dengan introspeksi, kejujuran, dan tindakan," tegasnya.
Pada 1 Juni lalu, juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric meminta pemerintah AS untuk menahan diri dalam menghadapi demonstran.
"Pesan Sekjen PBB adalah bahwa suara mereka harus didengar, tetapi itu harus disampaikan secara damai dan pihak berwenang juga harus menahan diri dalam menghadapi demonstran," kata Dujarric seperti dikutip laman Farsnews.
Aksi protes melanda banyak negara bagian di Amerika untuk memprotes kematian seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd. Dia meninggal setelah seorang petugas polisi menekan lututnya ke leher pria kulit hitam itu.
Pada 26 Mei, semua petugas polisi yang terlibat dalam penangkapan mematikan itu dipecat. Pada 29 Mei, polisi tersangka utama, Derek Chauvin ditangkap atas tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua.
Namun, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison pada 3 Juni menaikkan dakwaan terhadap Chauvin menjadi pembunuhan tingkat dua. Tiga petugas lain yang terlibat dalam insiden tragis itu, juga ditangkap dan menghadapi dakwaan membantu terjadinya pembunuhan tingkat dua. (RM)