Ankara: Perjanjian antara Perancis dan Siprus Yunani Tidak Dapat Diterima
-
Konlik Siprus Selatan dan Siprus Utara
Kementerian Luar Negeri Turki telah menolak perjanjian kerja sama pertahanan antara Perancis dan bagian Siprus Yunani dan menyebutnya sebagai tidak dapat diterima.
Menurut laporan hari Ahad (16/08/2020) situs TRT Turki, Hami Aksoy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki menyebut penyelenggaraan latihan bersama Perancis-Siprus Yunani dan penempatan pesawat militer Perancis di negara ini bertentangan dengan perjanjian 1960.

"Pemerintah Siprus Yunani tidak mewakili seluruh Siprus dan tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani perjanjian semacam itu," ungkap Aksoy.
Jubir Kemenlu Turki meminta Paris untuk bertindak lebih bertanggung jawab sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan mengatakan bahwa langkah Perancis di kawasan itu memperburuk ketegangan.
Turki tidak mengakui kedaulatan Siprus dan hanya menerima Siprus Turki. Oleh karena itu, pihaknya menganggap dirinya berhak memulai operasi eksplorasi migas di wilayah tersebut.
Pulau Siprus, yang terletak di Laut Mediterania, dibagi menjadi bagian Turki (utara) dan Yunani (selatan), menyusul perselisihan antara Yunani dan Turki pada tahun 1974 dan setelah konflik militer antara kedua negara.