Peringatan Kongres AS soal Program Nuklir Arab Saudi
(last modified Thu, 20 Aug 2020 14:26:52 GMT )
Aug 20, 2020 21:26 Asia/Jakarta
  • reaktor nuklir Saudi
    reaktor nuklir Saudi

Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir melakukan upaya luas untuk menguasai teknologi, dan membangun fasilitas nuklir. Pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini memberikan bantuan berarti kepada rezim Saudi, namun sekarang mulai terdengar peringatan dari dalam Kongres terkait proyek ambisius nuklir Riyadh ini.

Sejumlah senator Amerika dari Partai Demokrat dan Republik dalam suratnya untuk Presiden Donald Trump menyebut program rudal dan nuklir rahasia Saudi sebagai ancaman bagi upaya mencegah proliferasi senjata nuklir.

Chris Van Hollen senator Demokrat dalam suratnya yang didukung dua senator Demokrat lain, dan tiga senator Republik kepada Trump mengatakan, Saudi sudah menempatkan dirinya pada posisi untuk sampai pada rantai penuh bahan bakar nuklir. Jika teknologi nuklir Saudi tidak terkontrol, ia dapat membuka kesempatan bagi negara ini untuk secara rahasia mencapai uranium terkayakan guna membuat senjata nuklir.

Surat ini ditulis setelah koran Wall Street Journal beberapa minggu sebelumnya melaporkan Saudi dengan bantuan Cina, sedang membangun fasilitas untuk mengeksplorasi "kue kuning" dari batu tambang uranium.

Fasilitas untuk memproduksi kue kuning ini dibangun di wilayah terpencil Al Alaa, barat laut Saudi. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa Saudi berusaha diam-diam mengerjakan proyek nuklir militer dengan terlebih dahulu menguasai teknologi dan peralatan nuklir.

Ini untuk kesekian kalinya Kongres Amerika menyampaikan kekhawatiran terkait program nuklir Saudi. Sejumlah anggota Kongres dari Partai Demokrat meminta Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo untuk menjelaskan peran Cina dalam pembangunan pusat produksi uranium di Saudi.

Joaquin Castro wakil dari Demokrat mengatakan, minimal kami berharap pemerintah Trump berbicara secara terbuka, dan berkomentar tentang masalah ini, dan melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah Saudi menguasai senjata atom.

Poin menariknya adalah pemerintah Trump menjalin kerja sama erat dengan Saudi dalam penguasaan teknologi nuklir Riyadh. Pada akhir bulan Maret 2019, sejumlah laporan dirilis terkait pemerintah Trump yang sembunyi-sembunyi mengizinkan perusahaan Amerika bekerjasama dengan Saudi di bidang nuklir, dan memberikan teknologi pembangunan reaktor nuklir kepada Riyadh.

Sehubungan dengan ini mantan menteri energi Amerika, Rick Perry menyetujui pemberian 6 izin rahasia kepada perusahaan-perusahaan Amerika untuk menjual teknologi terkait energi nuklir kepada Saudi, dan bekerjasama dengan negara itu.

Sepertinya Saudi memang diam-diam berusaha menguasai senjata nuklir. Putra Mahkota Saudi pada tahun 2018 pernah mengatakan, kami tidak ingin menguasai senjata nuklir, tapi jika Iran berhasil menguasai senjata nuklir, maka Riyadh juga akan menempuh jalan yang sama.

Mantan ketua komisi pengawasan DPR Amerika Elijah Cummings sempat memperingatkan, transfer teknologi nuklir ke Saudi bisa berujung dengan penyebaran senjata nuklir dan instabilitas di Asia Barat.

Di sisi lain Saudi menjadikan program nuklir damai Iran, seperti yang selalu diakui oleh Badan Energi Atom Internasional, IAEA, sebagai dalih untuk mengejar proyek ambisius nuklirnya. Hal ini dimanfaatkan oleh pemerintah Trump untuk semakin memerah kekayaan Saudi.

Mantan menteri energi Amerika mengatakan jika Amerika tidak bekerjasama dengan Saudi, maka negara lain seperti Cina dan Rusia akan menawarkan teknologi nuklirnya kepada Riyadh, dan membantu membangun reaktor-reaktor nuklir di negara itu. (HS)

Tags