Sampai saat ini, Trump Masih Belum Percaya Dirinya Kalah di Pilpres
Salah satu anak Presiden AS, Donald Trump seraya mengisyaratkan kampanye pemilu presiden terbatas kandidat terpilih dan absennya di depan publik, mempertanyakan hasil suara yang diraih kandidat ini di banding dengan Barack Obama di tahun 2012.
Seperti dilaporkan Reuters, Eric Trump, salah satu putra Donald Trump, presiden Amerika di akun Twitternya menulis, "Apakah ada yang percaya Joe Biden meraih 15 juta suara lebih banyak dari Barack Obama di tahun 2012?"
"Hal ini terjadi bagi seorang kandidat yang selama berhari-hari dan pekan absen di hadapan publik dan jarang berpartisipasi di kampanye pemilu," ungkap Eric Trump.
Sementara itu, sebagian netizen saat menjawab statemen Eric Trump mengungkapkan, perolehan suara besar ini sejatinya upaya untuk mengusir Donald Trump dari Gedung Putih.
Menurut warganet, ketidakjujuran, korupsi, bulying dan kecongkakan Trump telah membuat rakyat muak dan perlawanan mereka telah mengakhiri kekuasaan presiden ini.
Berdasarkan data terbaru penghitungan suara, Joe Biden meraih 80 juta suara dan menorehkan rekor baru di sejarah Amerika Serikat.
Cuitan Eric Trump dirilis sehari setelah ayahnya menekankan, kecurangan merupakan hasil dari perolehan suara besar Joe Biden.
Tim sukses Donald Trump dan keluarganya masih menekankan bahwa di pemilu presiden 3 November lalu terjadi kecurangan dan mereka menyusun pengaduan di seluruh negara untuk memperkarakan hasil pemilu.
Sebelumnya pengadilan banding zona tiga Amerika di kota Philadelphia di negara bagian Pennsylvania menolak permohonan tim sukses Trump untuk memblokir penetapan Biden sebagai pemenang di negara bagian ini karena tidak ada bukti yang cukup atas klaim tersebut. (MF)