Pendekatan Ganda AS Setelah Adanya Laporan Kontroversial
(last modified Sat, 27 Feb 2021 07:58:55 GMT )
Feb 27, 2021 14:58 Asia/Jakarta
  • Mohammad bin Salman, Donald Trump dan Jamal Khashoggi
    Mohammad bin Salman, Donald Trump dan Jamal Khashoggi

Langkah terbaru Amerika Serikat menghapus nama Ansarullah dari daftar organisasi teroris dan dari sisi lain, berlanjutnya dukungan senjata kepada Arab Saudi mengingat laporan terbaru mengenai pembunuhan Khashoggi mengindikasikan kebijakan kontroversial Washington.

Menurut laporan IRIB, laporan berbagai dinas intelijen AS terkait peran Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus Arab Saudi telah dirilis dan mengungkap tabir pendekatan ganda Amerika terhadap pemerintah Al Saud dan krisis Yaman.

John Kirby, juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) Jumat (26/2/2021) saat jumpa pers menyatakan bahwa Arab Saudi tetap menjadi mitra strategis AS di kawasan.

Kantor Direktur Intelijen AS hari Jumat merilis laporan non rahasia atas pembunuhan Khashoggi. Laporan ini menyebutkan, "Kami mengevaluasi bahwa Mohammad bin Salman mengesahkan operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh Jamal Khashoggi."

Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut Ansarullah sebagai organisasi teroris, dan dia berusaha melemahkan perlawanan rakyat Yaman serta memaksa mereka menyerah kepada pasukam koalisi pimpinan Arab Saudi.

Protes atas penjualan senjata AS kepada Arab Saudi semakin keras khususnya setelah pembunuhan Jamal Khashoggi oleh agen Al Saud di konsulat negara ini di Istanbul.

Arab Saudi dengan dukungan AS, Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara lainnya melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade total negara ini dari darat, udara dan laut. (MF)