Sep 20, 2023 17:03 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato di Sidang ke-78 Majelis Umum PBB, Selasa (19/9/2023)
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato di Sidang ke-78 Majelis Umum PBB, Selasa (19/9/2023)

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi meyampaikan pidatonya di Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, Selasa (19/9/2023).

Dia mengatakan, dunia sedang mengalami transisi yang tidak dapat diubah menuju tatanan baru dan proyek Amerikanisasi dunia telah gagal.

Sayid Raisi menilai demokrasi liberal yang ingin menjadi model bagi dunia mendekati akhir dari perjalanannya.

"Kini, perubahan dan transisi menuju tatanan internasional yang sedang berkembang dan berjalan ini tidak dapat diubah," ujarnya.

Presiden Iran menegaskan, persamaan dominasi Barat tidak lagi cocok untuk dunia, dan tatanan liberal lama yang hanya melayani kepentingan para dominator dan kapitalis yang tidak pernah puas, telah ditinggalkan.

Sayid Raisi menuturkan, proyek Amerikanisasi dunia telah gagal, dan bangsa Iran bangga bahwa dengan bantuan Revolusi Islam, mereka memainkan peran dan pencerahan terbesar dalam menyibak topeng dari wajah para penguasa di Timur dan Barat.

Di bagian lain pidatonya di PBB, Raisi menegaskan sikap Iran yang percaya bahwa Timur dan Barat yang baru tidak boleh diciptakan. 

"Iran telah menandai babak baru hubungan yang menguntungkan dengan negara-negara tetangga dan kebijakan regional Republik Islam sebagai kebijakan yang baik bagi kawasan. Kami memandang keamanan negara-negara tetangga sebagai keamanan kami, dan dengan hangat menjabat tangan siapa pun yang mengulurkan tangannya untuk persahabatan," paparnya.

Raisi juga menyinggung keamanan saat ini di beberapa negara tetangga di kawasan berkat keberanian jenderal yang syahid, Haji Qassem Soleimani.

"Jika bukan karena keberanian pahlawan perang melawan terorisme ini, tentu banyak wilayah akan terbakar oleh serangan teroris Daesh (ISIS). Tapi pernahkah Anda melihat gambar beliau ditampilkan di media dan film Hollywood?," tanya Presiden Iran.

Sayid Raisi mengatakan, sebagian besar uang dan senjata untuk perang dan konflik di Ukraina, dipasok oleh Amerika Serikat, sebagaimana biaya yang dikeluarkan di Afghanistan.

Dia menambahkan, pajak rakyat Amerika Serikat, digunakan untuk membiayai pabrik-pabrik senjata dalam rangka menyebarkan perang.

"Republik Islam Iran menentang perang, dan mengumumkan kesiapan untuk memediasi, serta mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina," kata Sayid Raisi.Dia mengatakan, "Sebagian besar uang dan senjata untuk melanjutkan perang serta konflik antara Ukraina dan Rusia, berasal dari AS. Sebagaimana biaya yang dikeluarkan di Afghanistan. Rakyat AS, menanggung beban memenuhi kantong-kantong pabrik senjata untuk perang."

Presiden Raisi juga menjelaskan bahwa istilah sandera bagi tahanan Amerika Serikat di Iran, tidak tepat karena seluruh tahanan di Iran, memiliki tuduhan dan melakukan kejahatan.

"Jika terjadi pertukaran tahanan, tapi tidak dilaksanakan hukuman terhadap tahanan, maka itu dikarenakan pandangan kemanusiaan Republik Islam Iran," imbuhnya.

Presiden Iran melanjutkan, "Saya ingin bertanya kepada para ilmuwan, apa bedanya serangan militer dan sanksi, serangan militer menggunakan senjata dan serbuan terhadap bangsa-bangsa, begitu juga sanksi."

Raisi kembali bertanya, "Bukannya mereka katakan obat dan makanan dikecualikan dari sanksi, tapi sanksi-sanksi AS, terhadap Iran, telah menewaskan anak-anak penderita penyakit Epidermolisis Bulosa (EB)."

"Sanksi-sanksi dijatuhkan terhadap rakyat bukan pemerintah, bagaimana tanggung jawab Amerika Serikat, atas sanksi-sanksi yang sudah dijatuhkan terhadap Iran ?," pungkasnya. (RA)

 

Tags