Fenomena Spektakuler Gurun Pasir Lut di Iran
(last modified Tue, 23 Aug 2016 03:54:25 GMT )
Aug 23, 2016 10:54 Asia/Jakarta

Komisi Warisan Budaya Dunia dari Organisasi Pendidikan, Sains dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mencatat gurun pasir Lut di Iran dalam Daftar Warisan Dunia selama sesi ke-40 Komite Warisan Dunia pada hari Ahad 18 Juli 2016. Sidang yang digelar di Turki pada 10 Juli di Istanbul itu berakhir pada hari Ahad (18/7). Sesi sempat terhenti menyusul kudeta dalam upaya menggulingkan pemerintah Turki.

Gurun pasir Lut terletak di tenggara Iran. Antara bulan Juni dan Oktober, wilayah subtropis kering itu oleh angin kencang, yang mengangkut sedimen dan menyebabkan erosi Aeolian dalam skala sangat luas. Akibatnya, wilayah itu menyajikan beberapa contoh Yardang Aeolian (gelombang pegunungan pasir besar) yang paling spektakuler. Juga menampung gurun berbatu dan bukit-bukit pasir yang luas.

 

Sebelumnya pada hari Jumat, panitia sidang mencatat sebelas Qanat Persia, landai saluran bawah tanah dengan serangkaian lobang akses vertikal, yang digunakan untuk mengalirkan air dari akuifer di bawah kulit bumi, ke dalam Daftar Warisan Dunia.

 

Gurun pasir Lut dengan luas 5.400 kilometer persegi terletak di timur dan tenggara dari Iran. Dalam bagian utama dari gurun ini, tidak ada hewan dan atau tumbuh-tumbuhan apapun. Pemandangan yang sangat indah dan khas membentang di gurun pasir itu. Gurun pasir Lut memiliki beberapa spesifikasi yang unik. Mengingat luas areanya, hanya sebagian dari gurun pasir Lut saja (yaitu di sekitar kota bersejarah Shahdad), yang masuk dalam catatan dan pertimbangan.

 

Karena kondisi alam yang keras dan keterbatasan fasilitas, juga karena terbatasnya jumlah jalan yang melintas, wilayah tersebut tidak tersentuh berbagai masalah dan tantangan akibat pembangunan perkotaan hasil dari kegiatan industri. Oleh karena itu gurun pasir Lut benar-benar utuh dan tidak terjamah. Fenomena alam dan keunikannya tetap utuh dan hanya perubahan alam yang dapat disaksikan di gurun pasir ini.

 

Gurun pasir Lut mencatat tiga atau empat keunikan global; gurun dengan Yardang  terluas dan terpanjang di dunia (panjang 120 km dan lebar 80 km), memiliki piramida pasir tertinggi di dunia (hampir 500 m) dan merupakan titik terpanas di dunia, berdasarkan studi hasil foto satelit dan data dan memiliki area nebka terbesar di dunia. Nebka adalah gundukan yang terbentuk dari tumpukan pasir di sekitar semak atau pohon, yang tumbuh bersamaan dengan tumpukan pasir.

 

Pada musim panas suhu di gurun ini melampuai 50 derajat celcius. Tidak banyak tempat yang dapat ditinggali dan merupakan salah satu titik di dunia yang belum berani dijamah oleh Travel Telegraph. Namun para wisatawan bisa mencoba mengunjungi Ateshooni, penginapan di oasis Garmeh, yang menawarkan trekking dan tur camping ke gurun pasir!

 

Iran termasuk di antara segelintir negara yang wilayahnya mencakup area luas gurun pasir dan gurun. Berdasarkan data sekitar 65 persen wilayah Iran memiliki iklim kering dan sangat kering di gurun. Fenomena ini mengakibatkan terjadinya sebuah kondisi khas yang dalam hal ini adalah volume penguapan yang lebih tinggi dibanding tingkat curah hujan, hembusan udara sangat kering, penguapan air dan bahkan kelembaban yang ada pada tanah.

 

Penguapan kelembaban tanah menyisakan jejak zat-zat garam pada permukan tanah dan akibatnya muncul rawa-rawa garam di permukaan bumi. Mengingat tingkat garam yang tinggi, area tersebut tidak dapat ditanami segala jenis tumbuhan dan hanya tanaman yang cocok dengan tanah asin. Oleh sebab itu, wilayah seperti ini gundul tanpa tanaman.

 

Gurun pasir Lut menjadi lokasi terjadinya gempa bumi besar dan  penting. Di lereng gunung-gunung sekitar gurun pasir Lut, ditemukan peninggalan masyarakat yang hidup 4.000 tahun sebelum masehi. Area populasi terbesar di sekitar gurun pasir Lut adalah di Shahdad, yang pada masa lalu disebut juga dengan Khabis. Lembah Sirj dan area pemukiman yang juga memiliki nama yang sama, merupakan salah satu pemandangan hijau di wilayah dengan iklim yang garang itu.

 

Pada tahun 2004-2009 (terkecuali tahun 2008), gurun pasir Lut merupakan titik terpanas di dunia yang pada tahun 2005, suhunya mencapai 70,7 derajat celcius. Para ilmuwan menyatakan bahwa faktor suhu panas di gurun pasir Lut adalah warnanya yang gelap dan permukaan tanah yang kering sehingga menyerap panas matahari lebih banyak.

 

Peninggalan bersejarah era peradaban di gurun pasir Lut mencakup puing benteng, tempat-tempat peristirahatan dan tempat-tempat penyimpanan air. Ekosistem dan alam yang tidak tersentuh di gurun pasir Lut membuatnya dinobatkan sebagai mutiara gurun dunia.

 

Gurun pasir Lut terbagi menjadi tiga bagian, Lut utara, Lut tengah dan Lut selatan yang merupakan zona gurun paling hijau di gurun pasir itu. Selain menawarkan banyak peninggalan bersejarah, wilayah Lut selatan juga memiliki daya tarik alam yang spektakuler seperti Kalut Shahdad, spesis tumbuh-tumbuhan yang sangat unik dan bahkan hewan-hewan langka.

 

Stratil Sauer, profesor geologi di Universitas Wina, adalah peneliti pertama yang melakukan penelitian di gurun pasir Lut pada tahun 1931 hingga 1933.  Dia telah menerbitkan banyak buku dalam bahasa Jerman yang membahas masalah iklim, kondisi dan faktor munculnya dampak alam di gurun pasir Lut. Dalam sebuah bukunya berjudul "Perjuangan di Pinggiran Gurun", Sauer menawarkan informasi ilmiah kondisi gurun pasir serta wilayah-wilayah beriklim panas dan kering Iran.

 

Gurun pasir Lut merupakan panggung pertunjukan keindahan alam yang paling memukau di dunia. Kota tanah liat terbesar di dunia yang bila dipandang dari kejauhan nampak bak puing kota besar, juga dapat ditemukan di wilayah itu. Piramida pasir tertinggi dunia juga mengundang decak kagum para wisatawan. Ketinggian piramida pasir di Libya mencapai 300 meter namun di Lut ketinggiannya mencapai 480 meter.

 

Kalut Shahdad tidak akan menyisakan kekaguman pelancong yang berkunjung ke gurun pasir Lut. Kalut dalam bahasa lokal adalah lobang yang sangat dalam akibat erosi air dan angin yang merupakan fenomena luar biasa indah di dunia. Wilayah Kalut terletak di 43 kilometer kota Shahdad dan mencakup area dengan panjang 145 kilometer dan lebar 80 kilometer.

 

Tebing-tebing pasir dapat ditemukan di timur Lut tengah di atas area dengan panjang 100 kilometer dan lebar 50 kilometer. Tebing-tebing itu terkadang mencapai 500 meter. Ketidakrataan permukaannya membentuk piramida-piramida kecil atau yang disebut oleh warga lokal dengan Barkhan dan lereng yang disebut juga dengan Sif.

 

Adapun Lut selatan atau yang juga disebut dengan nama "Lut Berwarna", adalah wilayah gurun yang paling hijau di kawasan itu. Di sekitar 20 kilometer Shahdad, terdapat pohon-pohon yang tumbuh di sana dengan pot-pot pasir. Wilayah itu dikenal dengan nama Nebka dalam istilah ilmiah, yaitu gundukan yang terbentuk dari tumpukan pasir di sekitar semak atau pohon, yang tumbuh bersamaan dengan tumpukan pasir. Masyarakat setempat menyebut Nebka dengan nama "Pot-pot alami" yang terbuat dari pasir.

 

Fenomena Nebka umumnya muncul di permukaan tanah yang datar dengan tingkat pasir moderat dan tingkat kelembaban tanah yang tinggi atau cukup untuk tumbuhnya tanaman. Ukuran dan besarnya Nebka sangat bergantung pada pertumbuhan tanaman yang ditampungnya. Spesis tumbuhan di Lut selatan adalah dari spesis Tamarix. Ketinggian Nebka di wilayah ini mencapai 10 meter. Dalam proses pembentukan Nebka, tumbuh-tumbuhan harus mencapai ketinggian paling tidak 15 sentimeter untuk dapat mengontrol pasir di sekitarnya.