13 Aban, Puncak Kedengkian AS, Simbol Persatuan Iran (Bag.3, Habis)
(last modified Wed, 31 Oct 2018 10:32:52 GMT )
Okt 31, 2018 17:32 Asia/Jakarta
  • peringatan 13 Aban
    peringatan 13 Aban

Revolusi Islam dengan slogan "Esteghlal, Azadi, Jomhouri Eslami" atau kemerdekaan, kebebasan dan Republik Islam, mencapai kemenangan di Iran dan kemenangan ini menandai berakhirnya dominasi Amerika Serikat atas bangsa Iran.

Revolusi Islam di Iran selain memberikan pengaruh mendalam pada hubungan sosial rakyat Iran dan nilai-nilai kemasyarakatan di tengah bangsa ini, juga berhasil mengguncang dan menciptakan perubahan pada sistem global dan situasi dunia. Revolusi Islam Iran menggugat aturan dan standar tidak adil yang berlaku dalam hubungan internasional dan sistem global.

Dalam pandangan banyak pengamat internasional, titik konsentrasi kebijakan luar negeri Amerika khususnya di kawasan Asia Barat, dipusatkan pada upaya "penggulingan secara lunak" atau dalam istilah mereka, soft revolution.

Dosen hubungan internasional Universitas Chicago Amerika, Prof. John Mearsheimer dalam sebuah seminar yang digelar Desember 2017 di Tehran bertema, "Outlook of Desirable Regional Order in West Asia from Viewpoints of Iran and the United States" yaitu visi tentang tuntutan regional yang diinginkan Asia Barat dari sudut pandang Amerika dan Iran, menyinggung penerapan kebijakan luar negeri Amerika antara tahun 2002-2017 dan dalam rentang waktu pasca insiden 11 September 2001.

Ia mengatakan, pergantian rezim telah berubah menjadi salah satu target kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah dan berbagai upaya sudah dilakukan untuk mewujudkannya di lima negara yaitu Afghanistan, Irak, Suriah, Libya dan Mesir.

Tidak diragukan permusuhan atas diskursus Revolusi Islam tidak pernah berujung. Sejak sekitar empat dekade lalu, Amerika sudah mulai berusaha meruntuhkan diskursus ini lewat sanksi dan konspirasi. Washington dengan berbagai dalih juga terus melakukan langkah-langkah permusuhan terhadap Iran lewat pembentukan koalisi anti-Iran untuk mencegah berlanjutnya gerakan revolusi.

Salah seorang analis politik Iran, Manouchehr Mohammadi terkait hal ini mengatakan, bersamaan dengan kemenangan Revolusi Islam, perang total antara Iran dan Amerika pun dimulai. Republik Islam sebagai sebuah sistem ideologis, telah menjadikan anti-imperialisme sebagai prioritasnya.

Permusuhan Amerika terhadap Iran pada kenyataannya tidak pernah sekalipun berhenti. Pengalaman kesepakan nuklir Iran, JCPOA membuktikan bahwa sampai kapanpun Amerika tidak bisa dipercaya. Pemerintah Amerika berulangkali melanggar janji dan komitmennya, dan menunjukkan bahwa negara itu sedang berusaha merusak Iran dan menggulingkan pemerintahan Islam di negara ini.

Pakar dari organisasi think tank Amerika, Carnegie Endowment for International Peace dan Center for a New American Security, dalam laporannya menjelaskan sikap permusuhan Amerika terhadap Iran sebagai berikut, Iran adalah sebuah rintangan serius dan sulit bagi kepentingan Amerika di Asia Barat (Timur Tengah), dan untuk mengatasi rintangan ini, Amerika harus menggunakan sebuah strategi komprehensif dan solid, dan menggunakan beberapa instrumen politik secara bersamaan dan terkoordinasi. Dalam kerangka strategi ini, digunakan kombinasi teknik menyerang dan dialog.

Dosen salah satu universitas Iran, Nasser Hadian sehubungan dengan hal ini menuturkan, tekanan-tekanan ini disebabkan oleh rezim Zionis Israel. Amerika berusaha menjalankan kebijakan pergantian rezim di Iran.

Ayatullah Khamenei

Dalam hal ini, enam gerakan menjadi prioritas kebijakan Amerika untuk melakukan pergantian rezim di Iran. Israel dan lobi-lobinya, Arab Saudi dan lobi-lobinya, kelompok munafikin dan kelompok konservatif baru.

Di berbagai era pemerintahan presiden Amerika, kelompok-kelompok ini berusaha mengenalkan Iran sebagai musuh utama masyarakat dunia, namun Presiden Donald Trump berupaya menggabungkan dan membuat ancaman-ancamannya menjadi ambigu sehingga menunjukkan bahwa substansi pemerintahan Iran, adalah sumber masalahnya, bukan perilaku tertentu.

Bangsa Iran dengan komitmen dan perlawanannya di hadapan sistem hegemonik dunia, di bawah kebijaksanaan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar membuktikan bahwa dengan bersandar pada garis pemikiran revolusi yang dicetuskan Imam Khomeini, mereka adalah penerus jalan ini dan selama semangat ini masih ada, tidak ada satu kekuatanpun yang dapat menyerang bangsa Iran.

Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya sempat menyinggung kenyataan ini dan mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pihak seperti pejabat pemerintahan berkuasa Amerika dengan terbuka menunjukkan permusuhan terhadap rakyat Iran dan senjata yang digunakan oleh sebagian mereka seperti besi cor yang disembunyikan di balik sarung tangan beludru, tapi seluruh konspirasi ini justru meningkatkan kepercayaan diri rakyat dan pemerintah Iran, dan mereka menemukan berbagai metode untuk melawan senjata musuh.

Ayatullah Khamenei setahun lalu dalam pidatonya saat bertemu dengan jajaran pejabat pemerintah Iran menuturkan, banyak masalah antara kita dan Amerika yang memang benar-benar tidak dapat diselesaikan, alasannya karena masalah Amerika dengan kita adalah diri kita sendiri, yaitu Republik Islam, masalahnya disini. Masalahnya bukan energi nuklir, bukan pula hak asasi manusia, Amerika bermasalah dengan substansi Republik Islam.

Realitas-realitas tersebut merupakan bagian dari sebab dan akar permusuhan Amerika terhadap Iran. Republik Islam dengan bersandar pada kekuatan rakyat berdiri menghadapi imperialisme, terutama Amerika dan selama lebih dari 30 tahun, berhasil menggagalkan seluruh konspirasi negara itu.

Banyaknya intervensi, konspirasi dan pelanggaran komitmen Amerika terhadap Iran adalah alasan ketidakpercayaan rakyat Iran terhadap Amerika yang terus dilakukan selama hampir empat dekade pasca revolusi Islam di berbagai periode dan kesempatan.

Oleh karena itu, tanggal 13 Aban menjadi simbol persatuan rakyat Iran dalam melawan Amerika, dan bangsa Iran di hari bersejarah ini menunjukkan kebencian mendalamnya terhadap pemerintah Amerika.

Kehadiran luas rakyat Iran dalam pawai akbar 13 Aban, membuktikan kebencian mendalam mereka terhadap Amerika dan meneriakkan kecaman atas intervensi serta konspirasi Setan Besar. Pada kenyataannya, 13 Aban adalah manifestasi persatuan rakyat Iran dalam menghadapi musuh besar negara ini.

Rakyat Iran, tahun ini dengan partisipasi luasnya dalam pawai akbar Yaumullah, 13 Aban akan kembali menunjukkan persatuan dan solidaritasnya kepada dunia, dan membuktikan kepada kubu imperialis global bahwa mereka sampai kapanpun tidak akan pernah tunduk dan menyerah pada tekanan Amerika. (HS) 

Tags