Sumbangsih Besar Iran dalam Pemberantasan Virus Corona
(last modified Mon, 02 Mar 2020 11:17:00 GMT )
Mar 02, 2020 18:17 Asia/Jakarta
  • rumah sakit di Iran
    rumah sakit di Iran

Persatuan dan solidaritas nasional dalam memerangi Virus Corona setiap waktu terus bertambah solid, dan hal ini membuktikan bahwa rakyat Iran tidak tunduk pada kesulitan yang menderanya, dan mereka tidak akan pernah hilang harapan untuk mengatasi segala permasalahan, dalam kondisi apapun.

Data terakhir menunjukkan 89.181 orang di seluruh penjuru dunia tertular Virus Corona, 44.899 pasien Corona dinyatakan sembuh, dan 3.048 meninggal dunia.
 
Virus Corona atau COVID-19 mulai merebak awal bulan Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. 
 
Penyebaran virus ini sangat cepat, dan sekarang sudah menyebar di 68 negara dunia. Para pakar meyakini tingkat penyebarannya jauh lebih besar dari data resmi yang dikeluarkan. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO berkesimpulan bahwa Virus Corona menular dari manusia ke manusia.
 
Virus Corona yang untuk pertama kali terindentifikasi pada pertengahan tahun 1960, sampai sekarang tujuh jenisnya sudah dikenali dan bentuk terbarunya adalah COVID-19. Menurut para peneliti, Virus Corona dapat menimbulkan penyakit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Pada manusia, Virus Corona dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan ringan seperti pilek, namun jenis SARS, MERS dan COVID-19 lebih mematikan. 
 
Orang yang tertular Virus Corona menunjukkan gejala-gejala seperti demam dan gangguan pernafasan, sesak nafas dan sakit tenggorokan, juga meler.
 
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoosh Jahanpour mengumumkan, di Iran sampai hari Minggu (1/3/2020) 978 orang tertular Virus Corona, 175 orang dinyatakan sembuh, dan 54 orang meninggal dunia.
 
Sejak pertama kalinya diumumkan ada warga Iran yang dinyatakan positif Corona di beberapa kota negara ini, pejabat Kemenkes Iran dengan koordinasi instansi pemerintah yang lain mengerahkan seluruh upayanya untuk mengendalikan dan mencegah meluasnya penyebaran virus ini, meski berada di bawah sanksi Amerika Serikat.
 
Kerja keras seluruh tim medis termasuk perawat Iran, mendapat pujian dari masyarakat dan pejabat pemerintah Iran.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Kamis (27/2) saat bertemu Direktur Akademi Ilmu Kesehatan Iran (The Academy of Medical Sciences of Iran), Profesor Alireza Marandi menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada Kemenkes Iran, menteri, dokter, perawat, dan seluruh jajaran tim medis yang bekerja keras memerangi penyebaran Virus Corona di Iran.
 
Rahbar dan Dr. Marandi

Rahbar menuturkan, kerja keras ini sangat bernilai, dan meningkatkan kedudukan komunitas medis dan perawat di Iran, dan mendatangkan balasan serta pahala dari Allah Swt.

 
Rumah sakit-rumah sakit Iran saat ini sudah dilengkapi peralatan memadai untuk menghadapi penyebaran Virus Corona, dan seluruh kebutuhan medis serta kesehatan untuk mencegah dan menghadapi Virus Corona, juga sudah tersedia.
 
Di tengah kekhawatiran dan harapan, langkah-langkah maju terus diambil. Selain langkah pencegahan seperti melakukan sterilisasi pusat-pusat kerumunan massa, dan fasilitas publik, juga dilakukan program pendidikan jarak jauh, mengurangi tingkat lalu lintas orang dan pembatasan perjalanan ke wilayah-wilayah yang terpapar virus, pembagian masker dan disinfektan atau cairan anti-bakteri dalam jumlah banyak, dan pada saat yang sama koordinasi terus menerus dengan negara-negara sekitar, sehingga menjadi sebuah langkah besar di tingkat nasional.
 
Angkatan Bersenjata Iran termasuk di dalamnya Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC sebagaimana dalam setiap bencana seperti banjir atau gempa bumi selalu membantu masyarakat, kali inipun berada dalam kesiagaan penuh untuk mengerahkan semua fasilitas yang dimiliki termasuk peralatan medis dan tenaga kesehatan, menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit, dan membangun rumah sakit darurat.
 
Di Kementerian Industri, Pertambangan dan Perdagangan Iran juga diambil langkah besar, jam produksi alat kesehatan ditambah menjadi 24 jam sehingga ketersediaan cairan anti-bakteri dan disinfektan, cairan pembersih dan masker untuk masyarakat luas, tetap terjaga.
 
Saat ini dapat dikatakan di Iran sedang dilancarkan perang besar-besaran untuk mengalahkan Virus Corona.
 
Di tengah data korban tertular, sembuh dan meninggal akibat Corona, Iran terus melanjutkan upaya pribumisasi peralatan terbaru untuk mendeteksi dan mengontrol penyakit ini. Juru bicara pemerintah Iran beberapa waktu lalu menjelaskan, kemajuan penanganan penyebaran Virus Corona dalam beberapa minggu ke depan akan mengalami peningkatan. Menurutnya, Institut Pasteur Iran sudah mengonfirmasi efektivitas kit deteksi pasti Corona yang diproduksi oleh Kementerian Pertahanan Iran.
 
Kit deteksi Corona merupakan peralatan utama untuk mengetahui apakah seseorang tertular Corona atau tidak, dan alat ini untuk pertama kalinya diproduksi di dalam Iran oleh para pakar di Kemenhan Iran.
 
Jubir Pemerintah Iran, Ali Rabiei menngatakan, keputusan-keputusan penting untuk menyediakan tempat tidur, dan rumah sakit berjalan yang melayani penanganan infeksi Virus Corona di beberapa titik di Iran, sudah diambil.
 
Kemenkes Iran juga menjalin kontak dengan sejumlah banyak negara untuk menjamin ketersediaan obat dan peralatan medis di Iran dalam rangka memerangi Virus Corona, dan sekarang tim medis Cina sudah tiba di Iran. 
 
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dalam kontak telepon dengan sejawatnya dari Cina, Wang Yi, mengucapkan terimakasih atas bantuan teknis, dan kepakaran Beijing, serta menyebut penyebaran Virus Corona sebagai pandemik. Zarif menuturkan, cara melawan Corona adalah kerja sama dan solidaritas semua negara, dan terhindar dari segala bentuk politisasi.
 
Sungguh disayangkan Virus Corona seperti juga terorisme dan hak asasi manusia telah menjadi instrumen untuk mencapai tujuan politik oleh sebagian negara dunia, dan kelompok oportunis. Bersamaan dengan munculnya berita tersebarnya Corona di Iran, sejumlah media sengaja menciptakan rumor bahwa Iran menutupi dan berbohong soal kasus-kasus Corona di negara ini.
 
Menlu Amerika Mike Pompeo dalam salah satu statemennya mengklaim bahwa Washington sangat khawatir karena Iran sengaja menyembunyikan detail penyebaran Virus Corona di negara ini.
 
Beberapa media bahkan tanpa mengutip sumber terpercaya, dan menunjukkan bukti akurat, sengaja menyebarkan berita bohong seperti penyebaran Corona di kawasan Asia Barat berasal dari Iran. Padahal sudah terbukti asal penyebaran Corona di Amerika dan Eropa adalah wisawatan yang kembali dari Cina.
 
Virus Corona kemungkinan masuk ke Iran melalui beberapa negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Cina, dan sejumlah negara itu tidak mengumumkan ditemukannya kasus tertular Virus Corona. Beberapa negara lain dikarenakan tidak memilliki peralatan medis yang memadai, sampai sekarang berusaha menutupi kelemahan mereka.
 
Informasi yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pemerintah Amerika juga menyembunyikan realitas dan informasi seputar Virus Corona di negaranya kepada masyarakat, dan sengaja tidak menyampaikan informasi sebenarnya kepada mereka.
 
Surat kabar The Washington Post baru-baru ini mengutip pusat pengendalian dan pencegahan penyakit menular Amerika mengatakan, orang yang positif  terinfeksi Corona di Amerika jumlahnya mencapai 59 orang.
 
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam rapat kabinet menegaskan bahwa Corona adalah senjata musuh untuk menyetop kerja dan produksi nasional Iran. Menurutnya, data menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir di Amerika antara 12-100 ribu orang meninggal dunia karena influenza.
 
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani menyinggung konspirasi baru musuh dengan dalih Corona. Di laman Twitternya ia menulis, tekanan psikologis terhadap negara dunia untuk menutup perbatasan darat dan udara, serta penyebaran berita bohong bahwa Iran menyembunyikan kasus Corona, adalah peta jalan baru musuh.
 
Hal senada diungkapkan Jubir Kemenlu Iran, Sayid Abbas Mousavi yang mengatakan, perang melawan Corona yang sekarang telah menjadi epidemi di dunia, dan melanda sejumlah banyak negara, membutuhkan tekad global dan kerja sama internasional yang luas, bukan sandiwara yang kental tendensi politik, dan memanfaatkan penderitaan pasien dan korban.
 
Statemen-statemen ini adalah jawaban atas klaim Menlu Amerika bahwa negaranya ingin membantu Iran dalam memerangi Virus Corona.
 
Jubir Kemenlu Iran mengatakan tawaran bantuan dari negara yang terorisme ekonominya telah menyebabkan rakyat Iran sangat tertekan, bahkan menutup jalan penjualan obat dan peralatan medis, tidak lebih dari klaim menggelikan, dan permainan politik serta perang psikologis. 
 
Kemampuan medis dan tim ahli Iran telah terbukti berulang kali. Beberapa bulan lalu saat virus influenza tipe B mengancam masyarakat Iran, negara ini berhasil mengontrol penyebaran penyakit ini, dan sekarangpun dapat dipastikan Iran punya kemampuan mengendalikan Virus Corona, dengan tekad nasional, dan memanfaatkan ilmu kedokteran. (HS)