Meybod Iran, Kota Zilu Dunia
(last modified Tue, 26 Feb 2019 14:03:53 GMT )
Feb 26, 2019 21:03 Asia/Jakarta
  • Perayaan nasional dan festival Zilu di kota Meybod.
    Perayaan nasional dan festival Zilu di kota Meybod.

Zilu (Zilo/Ziloo) adalah salah satu kerajinan tangan tertua di kota Meybod, Provinsi Yazd, Iran. Zilu (pileless karpet) adalah karpet yang biasanya digunakan di rumah dan tempat-tempat umum seperti masjid, madrasah, dan tempat ziarah. Zilu juga dipakai sebagai alas lantai sebelum permadani dibentang di atasnya.

Kerajinan tangan ini telah diperkenalkan kepada dunia dan kemudian kota Meybod ditetapkan sebagai Kota Zilu Dunia oleh World Crafts Council (WCC). Bulan lalu, dewan juri WWC mengunjungi Meybod untuk meninjau dan mengevaluasi pendaftaran global Zilu.

Mengingat Zilu telah terdafar di WCC, maka ia akan diakui oleh lebih banyak seniman dan pecinta seni internasional. Pengakuan global ini akan membawa keuntungan bagi industri pariwisata di Meybod dan menarik lebih banyak wisatawan.

Pekan lalu, sebuah perayaan nasional dan festival Zilu diselenggarakan di Meybod. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan untuk mempromosikan Zilu kepada publik, termasuk membentuk rantai manusia mengelilingi karpet Zilu ukuran 400 meter di Narin Qal'eh, peluncuran buku tentang kota Meybod, dan peresmian tugu baru Bundaran Zilu di kota itu.

Acara itu juga dihadiri oleh Ketua World Crafts Council untuk Wilayah Asia Pasifik (WCC-APR), Ghada Hijjawi-Qaddumi. Dalam sambutannya, dia mengatakan, "Berdasarkan penelitian, kami telah menemukan bahwa semua orang di Meybod menguasawi pembuatan karpet Zilu dan mereka sangat menyukainya." Menurutnya, perlu diambil langkah-langkah lain untuk kemajuan dan kreativitas dalam melestarikan Zilu. "Zilu telah diperkenalkan dan dikenal sebagai health carpet di dunia," ujar Nyonya Hijjawi-Qaddumi.

Dia menuturkan rakyat Iran dikenal di dunia sebagai bangsa yang mendukung dan melestarikan warisan lokal. "Saya menyeru warga Meybod untuk melestarikan Zilu seperti di masa lalu, jagalah warisan budaya ini dan perkenalkan ia kepada dunia," ujarnya.

"Selama kunjungan ini, kami melihat sendiri semua tahap tenun Zilu dan mengetahui bahwa dari A hingga Z proses tenun Zilu dilakukan di dalam kota Meybod," kata Hijjawi-Qaddumi.

Dia menggarisbawahi akan pentingnya untuk memperhatikan industri Zilu dan memperkenalkannya ke pasar dunia, dan Meybod telah melestarikan pencapaian ini.

Tim ahli WCC menyataklan Meybod memiliki keunggulan dalam industri Zilu, karena pemerintah daerah akrab dengan seni ini dan mereka sendiri entah bagaimana merupakan penenun Zilu profesional. Mereka yakin bahwa Zilu, Kilim, dan Jajim adalah jenis penutup lantai dan alas duduk khusus di Iran yang benar-benar berbeda dengan permadani/karpet.

Zilu terbuat dari kapas murni dan tidak menimbulkan alergi. Tidak seperti penutup lantai lainnya, Zilu tidak mengandung muatan listrik dan listrik statisnya nol. Karena semua ciri khas ini, Zilu akhirnya dikenal sebagai penutup lantai atau alas duduk yang sehat.

Industri tenunan alas duduk sudah dikenal sejak zaman kuno di berbagai wilayah dunia dan juga di Iran. Di masa lalu, benang wol dan kulit binatang digunakan sebagai bahan baku dan mendorong orang-orang untuk berburu binatang liar. Namun, ia cepat rusak karena belum memiliki teknologi untuk mengawetkan kulit binatang.

Manusia kemudian mencari alternatif lain dan memperkenalkan alas duduk baru atau karpet yang disebut Zilu sebagai pengganti kulit binatang. Dalam penenunannya, Zilu memiliki banyak kemiripan dengan tikar dan juga dipakai sebagai alas duduk. Ia dipandang sebagai evolusi dari tikar dan para penenunnya juga terinspirasi dari tikar.

Zilu adalah salah satu seni dan kerajinan tangan yang paling penting di Iran. Ia telah terbukti sebagai salah satu alas duduk yang paling cocok dan paling awet, terutama di daerah gurun. Namun, teks-teks kuno sangat jarang berbicara tentang Zilu dan ia mulai diperbincangkan ketika dipakai sebagai karpet di sebuah masjid pada masa lalu, tetapi tidak tertulis tanggal dan tempat pembuatannya.

Namun, dapat disimpulkan bahwa penenunan Zilu sudah populer sejak berabad-abad sebelum Islam, karena bukti-bukti menunjukkan bahwa karpet Zilu sudah dikenal luas pada masa permulaan Islam dan penenunan Zilu dilakukan di banyak daerah di Iran. Pada masa itu, Zilu banyak digunakan di tempat-tempat ibadah dan namanya telah menyatu dengan rumah ibadah.

Di Iran, tenun Zilu dilakukan di Provinsi Yadz, Fars, Khorasan, Azerbaijan dan daerah gurun lainnya, dan para penenunan sangat marak di daerah-daerah penghasil kapas di negara ini, tetapi berdasarkan catatan sejarah, Yadz dikenal sebagai penghasil Zilu terbaik. Kota Meybod dan desa Bashnighan adalah tempat lahirnya Zilu.

Kota Meybod dengan luas 845 kilometer persegi terletak di Provinsi Yadz. Dalam sejarah disebutkan pada tahun 1102 Masehi, salah satu tokoh Meybod yang bernama Khatir al-Molk dipecat dari jabatan Menteri Istana Sultan Muhammad Ibn Malik Shah. Pemecatan ini membuat musuh-musuhnya bersuka cita dan mereka gembira karena seorang penenun telah disingkirkan dari istana.

Masyarakat Meybod memenuhi kebutuhannya dari hasil pertaninan dan mereka juga mahir menenun karpet dan kain untuk keperluan rumah tangga. Karpet dan alas duduk masyarakat Meybod juga berasal dari Zilu yang mereka tenun sendiri di rumah-rumah. Pada masa itu, penenunan Zilu sangat terkenal dan banyak masjid dan tempat-tempat suci di Iran menggunakan karpet Zilu Meybod sebagai alas lantainya.

Kata Zilu (Zilo/Ziloo) berasal dari bahasa Persia yang bermakna alas atau sesuatu yang diletakkan di bawah kaki atau alas duduk. Karpet Zilu memiliki banyak kemiripan dengan tikar dari segi penenunan dan bahkan motifnya. Namun, para perajin Zilu di Meybod telah melakukan inovasi dan menenun dengan barbagai motif yang indah.

Para perajin Zilu biasanya membuat desain geometris untuk diaplikasikan di atas karpet dan variasi warna yang digunakan dalam Zilu terbatas pada tiga warna. Bahan pewarna ini berasal dari tanaman seperti, rubia tinctorum untuk warna merah, indigofera tinctoria untuk warna biru, dan kulit kenari untuk warna kecoklatan. Warna-warna ini memiliki daya tahan tinggi, dan tahan lama terhadap sinar matahari di daerah gurun.

Karpet Zilu biru dan putih umumnya digunakan di masjid dan tempat-tempat suci. Sementara warna biru dan merah dipakai di rumah yang disebut organik. Zilu Naftal memiliki warna hijau dan merah dan dianggap sebagai Zilu berkualitas tinggi.

Museum Zilu Meybod.

Museum Zilu di Kota Meybod

Museum Zilu terletak di Shah Abbasi Caravanserai yang merupakan spot yang indah dengan Qanat (saluran air bawah tanah), menara angin, dan restoran. Ini didedikasikan untuk Zilu buatan tangan dan merupakan museum pertama Zilu dan satu-satunya di Iran dan dunia.

Museum ini didirikan oleh para seniman Meybod untuk melestarikan dan menjaga seni berharga ini tetap berkembang.

Di sini, ada beberapa alat tenun yang masih aktif untuk menenun dan beberapa bengkel untuk memperagakan teknik tenun Zilu. Terdapat 55 contoh Zilu yang benar-benar berharga di museum ini. Zilu tertua adalah milik Masjid Jame' Meybod dan berasal dari tahun 1405 M.

Zilu produksi kota Meybod, selain untuk konsumsi domestik di Iran, juga ekspor ke Rusia, Irak, Asia Tengah, Turki, Georgia, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Jerman, dan negara-negara Teluk Persia, seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar. (RM)

Tags