Jalan Menuju Cahaya 957
Surat Qaf 23-30
وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ (23) أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ (25) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26)
Dan yang menyertai dia berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku". (50: 23)
Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (50: 24)
yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (50: 25)
yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat". (50: 26)
Di pembahasan sebelumnya fokus seputar isu malaikat yang senantiasa menyertai manusia dan mencatat setiap perbuatan baik dan buruk manusia yang akan menentukan nasib manusia di Hari Kiamat, apakah ia masuk surga atau neraka.
Ayat ini menyatakan, manusia akan hadir di pengadilan ilahi di Hari Kiamat dengan membawa catatan amal perbuatannya yang dicatat malaikat dan berdasarkan catatan ini, orang baik dan pendosa akan dipisahkan serta mereka akan mendapatkan balasan perbuatannya. Hal ini karena sikap keras kepala yang mendorong mereka mengingkari Tuhan, serta mereka menciptakan halangan untuk setiap perbuatan baik. Orang seperti ini melanggar hukum Tuhan dan membuat orang lain ragu untuk menerima jalan kebenaran. Mereka mengenalkan hal lain selain Tuhan dan mendorong masyarakat untuk menerima kekuatan selain Tuhan.
Dari empat ayat ini terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Jika kekafiran disebabkan oleh ketidaktahuan, ada harapan untuk kembalinya manusia. Tetapi jika kekufuran ini karena keras kepala dan prasangka, maka itu menjadi lebih intens dan lebih dalam setiap hari, dan sulit bagi orang seperti itu kembali.
2. Berbeda dengan orang mukmin yang berbuat baik, dan menyeru orang lain untuk melakukan berbuatan mulia, orang-orang yang mengingkari kebenaran justru mencegah orang lain untuk berbuat baik.
3. Azab neraka memiliki tingkatan, dan tergantung dengan level kekufuran, kesyirikan serta dosa manusia.
قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ (27) قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعِيدِ (28) مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ (29) يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ (30)
Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh". (50: 27)
Allah berfirman: "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu". (50: 28)
Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku (50: 29)
(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?" (50: 30)
Ayat ini berbicara mengenai sahabat yang menyeret manusia ke neraka, seperti teman yang buruk, pemimpin kafir, dan setan.
Ketika orang menghadapi takdir akhir mereka pada Hari Pembalasan, para pendosa akan berdebat satu sama lain dan dengan para pemimpin mereka yang korup, serta dengan setan, dan masing-masing dari mereka akan mencoba untuk menyalahkan yang lain. Para pendosa mengatakan bahwa jika bukan karena kamu, kami akan menjadi orang beriman, atau mereka akan mengatakan bahwa kami telah jatuh ke dalam kesengsaraan ini karena mengikutimu. Tentu saja, perselisihan ini tidak berpengaruh pada hukuman mereka dan tidak ada yang menguranginya.
Sementara setan saat membela dirinya mengatakan, "Ya Allah ! Aku tidak memaksa seseorang untuk kafir atau berpaling dari perintah-Mu, tetapi justru mereka sendiri yang melupakan jalan-Mu dan tenggelam ke dalam kesesatan." Tapi ahli neraka menuding setan yang bersalah dan mereka ingin menjustifikasi dosanya.
Saat itu, seruan Tuhan mengakhiri perdebatan mereka, bahwa kini bukan waktunya berdebat, kewajiban setiap orang jelas dan mereka akan diazab sesuai dengan dosanya, tidak kurang dan juga tidak lebih. Jangan pernah menyangka bahwa kapasitas neraka terbatas, dan mereka tidak akan mendapat giliran karena banyaknya para pendosa besar. Tapi neraka memanggil para pendosa dengan berkata, apakah masih ada tambahan.
Dari empat ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kita tidak memilih ayah, ibu, saudari dan saudara; Tapi kita akan memilih sahabat baik atau buruk, dan mereka sangat berpengaruh pada nasib kita.
2. Pada Hari Pembalasan, tidak ada yang bisa menyalahkan teman-temannya yang buruk, pemimpin yang korup dan jahat, atau iblis atas kesalahannya dan membebaskan dirinya dari tanggung jawab.
3. Tuhan tidak lalai dalam membimbing manusia sehingga Ia dinilai menganiaya manusia; dan juga tidak lalai dalam mengazab orang zalim, karena meringankan hukuman orang zalim sama halnya dengan menzalimi orang baik dan orang tertindas.
4. Para pendosa akan masuk neraka karena kezaliman yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri, bukan penindasan Tuhan terhadap mereka, karena Tuhan tidak pernah menindas siapa pun.