Lintasan Sejarah 6 Februari 2022
Hari ini Ahad, 6 Februari 2022 bertepatan dengan 4 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Bahman 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Syihabuddin Suhrawardi, Syeikh Isyraq Wafat
856 tahun yang lalu, tanggal 4 Rajab 587 HQ, Abul Futuh Yahya bin Habasy Suhrawardi, filsuf muslim meninggal di Irak.
Abul Futuh Yahya bin Habasy Suhrawardi yang dikenal dengan Syihabuddin termasuk tokoh filsuf besar Islam yang juga memiliki kelebihan di ilmu-ilmu Islam seperti fiqih, hadis dan lain-lainnya. Beliau belajar filsafat dan ushul fiqih kepada Mujidduddin Jabali dan sejumlah guru lainnya.
Syeikh Syihabuddin merupakan pesalik Isyraq dan dikenal sebagai tokoh terbesar filsafat Illuminasi, dimana pemikirannya bersandar pada kasyf atau penyingkapan dan pancaran cahaya hati. Beliau menyebarkan pemikirannya ini dan kemudian melakukan sair dan suluk irfani. Dalam metode Isyraq, akal dan argumentasi tidak cukup untuk mengungkap kebenaran, tapi sair dan suluk irfani yang lebih penting untuk mencapai makrifat.
Filsuf Isyraq ini kemudian pergi kota Halab dan di sana terbukti beliau memiliki kemampuan keilmuwan di atas rata-rata. Tapi pandangan filsafat dan irfan Suhrawardi banyak memancing kemarahan para penentang pemikirannya. Setelah berlalu beberapa waktu ulama Halab menggunjing dan menuduh Syeikh Suhrawardi, akhirnya pihak penguasa memutuskan untuk menghukum mati beliau. Suhrawardi akhirnya meninggal dunia di usia 36 atau 40 tahun pada 4 Rajab 587 Hq.
Banyak penukilan terkait bagaimana Syeikh Suhrawardi dihukum mati. Sementara penguasa waktu itu kemudian menyesal setelah kematian Suhrawardi dan berbalik menjatuhkan hukuman berat kepada para penghasut.
Sekalipun beliau meninggal dunia dalam usia muda, tapi Syeikh Suhrawardi meninggalkan banyak karya baik dalam bahasa Arab maupun Persia seperti Hikmah al-Isyraq dan al-Mabda wa al-Ma'ad dalam bahasa Arab serta Avaz Par Jibril (Suara Sayap Jibril) dan Aql Sorkh (Akal Merah) dalam bahasa Persia.
Jenderal Heiser Datang ke Iran
43 tahun yang lalu, tanggal 17 Bahman 1357 HS, Jenderal Heiser, utusan khusus AS, tiba di Tehran untuk menyampaikan dukungan AS terhadap panglima-panglima militer rezim Pahlevi dan mempersiapkan kudeta terhadap revolusi Islam.
Sebelumnya, setelah kembalinya Imam Khomeini dari pengasingan beliau di Paris pada tanggal 12 Bahman (1 Februari), sekitar 35 ribu tentara AS yang berpangkalan di Iran telah kembali ke negeri mereka dan sepuluh ribu sisanya juga tengah bersiap-siap untuk angkat kaki dari Iran.
Sementara itu, jutaan rakyat Iran mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk mendukung perintah Imam Khomeini yang dikeluarkan sehari sebelumnya, yaitu tanggal 5 Februari, berkenaan dengan pembentukan pemerintahan Revolusi Islam Iran sementara. Dalam demonstrasi itu, rakyat Iran juga menuntut mundurnya pemerintahan Perdana Menteri Shapour Bakhtiar.
Raja Inggris George VI Wafat
70 tahun yang lalu, tanggal 6 Februari 1952, Raja George VI, wafat dalam tidur setelah sakit berkepanjangan. Maka, putri sulungnya, Elizabeth, mewarisi tahta kerajaan yang ditinggal ayahnya.
Semasa hidupnya, walau bukan orator ulung dan kurang lancar berbicara, Raja George VI membuat sejumlah siaran radio untuk membangkitkan moral, terutama saat Inggris terlibat di kancah Perang Dunia II. Dia juga memilih tetap tinggal bersama istrinya, Elizabeth Bowes-Lyon, di Istana Buckingham London, yang porak poranda karena dibombardir pesawat-pesawat Nazi-Jerman di masa-masa awal Perang Dunia Kedua.
Loyalitas itulah yang membuat rakyat Inggris menghormati dan mencintai Raja George VI. Kondisi kesehatan Raja George VI merosot pada 1949, tetapi dia tetap menjalankan tugas-tugas kenegaraan hingga wafat tahun 1952.