May 08, 2022 09:57 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 8 Mei 2022
    Lintasan Sejarah 8 Mei 2022

Hari ini Minggu, 8 Mei 2022 bertepatan dengan 6 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 18 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ibnu Bardis Meninggal Dunia

657 tahun yang lalu, tanggal 6 Syawal 786 HQ, Ibnu Bardis, seorang penyair dan ahli hadis, meninggal dunia.

Ibnu Bardis dilahirkan di Baalbek, Lebanon dan setelah menyelesaikan pendidikan dasar di kota kelahirannya, dia melanjutkan belajar ke  kota Damaskus, Suriah dan kemudian melakukan perjalanan ke berbagai negara Islam untuk menimba ilmu.

Ibnu Bardis dikenal taat beragama dan memiliki akhlak yang baik. Salah satu karya yang ditingggalkan Ibnu Bardis adalah buku berjudul "al-A'lam Fi Wafiyaatil A'lam".

Image Caption

Pembebasan Kota Hoveyzeh dari Pasukan Baath, Irak

40 tahun yang lalu, tanggal 18 Ordibehesht 1361 HS, kota Hoveyzeh berhasil dibebaskan dari pendudukan rezim Baath, Irak.

Dalam operasi militer Baitul Moghaddas, para pejuang Islam Iran semakin mendekati perbatasan internasional dan merangsek ke depan hingga berada hanya 17 kilometer dari garis perbatasan. Kota Hoveyzeh yang diduduki pasukan Baath, Irak sejak bulan-bulan pertama perang mulai dikepung pasukan Iran. Sekalipun musuh berusaha matian-matian mempertahankan kota ini, tapi ketika kepungan semakin diperketat, pasukan Irak melihat mereka dalam kondisi terancam, akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan kota ini dan mundur dari sana.

Tanggal 18 Ordibehesht 1361 HS, para pejuang Islam Iran berhasil menduduki kota yang telah menjadi puing-puing akibat perang hebat. Tapi mereka tidak berhenti hanya membebaskan kota ini dan berusaha mengejar pasukan Baath Irak.

Menyusul publikasi pembebasan kota Hoveyzeh, para pemimpin Baath tetap menyatakan bahwa keluar dari Hoveyzeh masih termasuk kemenangan mereka dan menilai itu sebagai taktik perangnya.

Image Caption

Uni Soviet Boikot Olimpiade di AS

38 tahun yang lalu, tanggal 8 Mei 1984, Uni Soviet menyatakan tidak berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Boikot ini menjadi ajang berikut dalam konflik politik antara AS dan Soviet selama Perang Dingin.

Pernyataan boikot dilontarkan Soviet dua belas pekan sebelum pesta pembukaan ajang olah raga bergengsi se-dunia itu. Melalui siaran televisi, pemerintah Soviet - yang sejak 1991 bubar dan kembali menjadi Rusia - beralasan bahwa Olimpiade sudah menjadi ajang komersialisasi.

Selain itu, AS sebagai tuan ruman kurang memberi keamanan yang memadai bagi para atlit manca negara. Dua faktor itulah, menurut Soviet, merupakan pelanggaran bagi Piagam Olimpiade.

Sikap Soviet diikuti oleh hampir semua negara sekutunya di Eropa Timur - kecuali Rumania - dan Kuba. Jadi 14 negara absen dalam Olimpiade 1984.

Namun, kalangan pengamat menilai bahwa pemboikotan Soviet itu merupakan balasan atas ketidakikutsertaan AS dan lebih dari 60 negara lain saat negara komunis itu menjadi tuan rumah Olimpiade di Moskow 1980. Saat itu, AS sengaja absen sebagai protes atas invasi Soviet ke Afganistan.

 

Tags