May 11, 2022 10:01 Asia/Jakarta

Mengapa Perselisihan Keanggotaan Ukraina di UE Terus Berlanjut ?

Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa telah menjadi titik perselisihan antara negara-negara anggota Uni Eropa. Sekitar setengah dari 27 negara dari blok ini menentang keanggotaan Ukraina. Karena melihat langkah tersebut menjadi subjek perubahan dalam perjanjian fundamental blok itu.

Sementara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, negara terbesar kedua di Uni Eropa, telah setuju untuk mengizinkan Ukraina mencalonkan diri sebagai anggota Uni Eropa, 12 negara Eropa termasuk Polandia, Rumania, Finlandia, Denmark, Malta, Republik Ceko, Slovenia, Bulgaria, Kroasia, Estonia, Lituania, dan Latvia telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menentang upaya yang dianggap tidak baik untuk menerima anggota baru ke Uni Eropa.

Pernyataan dari negara-negara itu merujuk pada kinerja positif dan "terintegrasi" Eropa melawan COVID-19 atau perang Ukraina, dan mengatakan bahwa reformasi kelembagaan UE tidak boleh terburu-buru.

Negara-negara ini percaya bahwa kita sekarang memiliki Eropa yang efisien dan bahwa kita tidak boleh terburu-buru melakukan reformasi institusional.

Sikap penolakan itu diumumkan pada peringatan berakhirnya Perang Dunia II, yang dikenal sebagai Hari Kemenangan, menjelang pertemuan Uni Eropa.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menekankan bahwa dia mendukung perubahan perjanjian Eropa jika perlu. More ...