Lintasan Sejarah 21 Mei 2022
Hari ini Sabtu, 21 Mei 2022 bertepatan dengan 19 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 31 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Mandah, Faqih dan Ahli Hadis Lahir
1009 tahun yang lalu, tanggal 19 Syawal 434 HQ, Ibnu Mandah meninggal dunia dalam usia 78 tahun di kota Isfahan dan dikebumikan di kota ini.
Abu Zakaria Yahya bin Abdul Wahhab yang lebih dikenal dengan Ibnu Mandah, seorang faqih, ahli hadis dan ahli sejarah keturunan Iran. Ia merupakan keturunan terakhir dari keluarga besar Ibnu Mandah. Setelah belajar ilmu agama, ia melakukan perjalanan ke pelbagai tempat untuk belajar dari ilmuwan dan ulama daerah itu. Setelah menguasai ilmu itu, ia kemudian mengajarkannya dan meluangkan waktu untuk menulis.
Banyak ilmuwan dan ulama Baghdad yang belajar kepadanya. Salah satunya adalah Abdul Qadir Gilani (Abdul Qadir Jailani). Sejarawan dan ahli hadis ini banyak meninggalkan karya tulis seperti buku Biografi Tabrani.
Imam Khomeini ra Kembali Masuk Rumah Sakit
33 tahun yang lalu, tanggal 28 Ordibehesht 1368 HS, Imam Khomeini ra kembali masuk rumah sakit.
Begitu semakin jelas tanda-tanda pendarahan di alat pencernaan Imam Khomeini ra pada 28 Ordibehesht 1368 HS, beliau kembali sakit dan bahkan semakin parah. Para dokter siang malam melakukan pengecekan kesehatan beliau dan pada 31 Ordibehesht 1368 beliau dipindahkan ke rumah sakit untuk dilakukan operasi.
Pasca operasi atas alat pencernaannya, rakyat Iran melakukan doa bersama di masjid-masjid di seluruh penjuru negeri mendoakan kesembuhan beliau. Akhirnya, setelah tim dokter mengerahkan segala kemampuannya agar kondisi fisik Imam Khomeini ra membaik, namun pada malam tanggal 14 Khordad 1368, beliau meninggal dunia.
Soeharto Mundur
24 tahun yang lalu, tanggal 21 Mei 1998, Jenderal Soeharto, Presiden Republik Indonesia yang telah berkuasa di negara itu selama 33 tahun, akhirnya terpaksa mengundurkan diri.
Soeharto meraih kekuasaan pada tahun 1965 menggantikan presiden pertama Indonesia, Ahmad Sukarno. Selama periode kekuasaan Soeharto, kebebasan berpendapat dan berpolitik amat dikekang, namun di bidang ekonomi, Indonesia sempat mencapai kemajuan pesat khususnya pada dekade 80 dan 90-an.
Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1998 juga berimbas besar kepada struktur perekonomian Indonesia yang rapuh karena banyaknya korupsi dan kolusi. Krisis ini memberikan momentum kepada gerakan reformasi yang dipimpin oleh mahasiswa Indonesia.
Demonstrasi anti Soeharto yang meluas di seluruh negeri serta krisis ekonomi yang semakin memburuk membuat Suharto akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kursi kepresidenan kepada wakil presiden saat itu, BJ Habibie.