Lintasan Sejarah 1 Juli 2022
Hari ini Jumat, 1 Juli 2022 bertepatan dengan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Tir 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Pernikahan Imam Ali dan Sayidah Fatimah Zahra as
1441 tahun yang lalu, tanggal 1 Dzulhijjah 2 HQ, Imam Ali dan Sayidah Fatimah Zahra as menikah.
Di masa permulaan Islam, banyak pria yang melamar Sayidah Fatimah Zahra as dari Rasulullah Saw untuk menjadi isterinya. Namun tidak seorangpun yang mendapat jawaban positif. Waktu terus berlalu hingga Imam Ali as datang menghadap Rasulullah Saw dengan tujuan yang sama, melamar Sayidah Fatimah Zahra as.
Ketika itu Nabi Muhammad Saw berkata, "Wahai Ali! Sebelum engkau datang, sudah banyak pria yang menghadapku untuk melamar Sayidah Fatimah sebagai isterinya, tapi Fatimah menolak mereka semua. Tunggulah di sini, seperti yang lain. Aku akan ke dalam menanyakan pendapat Fatimah."
Rasulullah Saw menemui Fathimah dan berkata, "Fatimah, engkau telah mengenal Ali bin Abi Thalib dari sisi kedekatan keluarga, keutamaan dan keislamannya. Aku memohon kepada Allah untuk mengawinkanmu dengan makluk terbaik dan paling dicintai Allah. Kini Ali telah melamarmu. Apa pendapatmu?"
Fatimah kemudian terdiam, tapi ia tidak memalingkan wajahnya. Rasulullah sendiri tidak melihat wajah Fatimah menunjukkan ketidaksukaan. Akhirnya Nabi berdiri dan berkata, "Allahu Akbar. Diamnya Fatimah merupakan tanda kerelaannya."
Ketika itu juga Malaikat Jibril turun dan berkata, "Wahai Rasulullah! Nikahkan Fatimah dengan Ali. Allah menerima Fathmah untuk Ali dan sebaliknya, Ali untuk Fatimah."
Akhirnya Rasulullah Saw menikahkan Ali dengan Fatimah. Setelah mempersiapkan segala sesuatu, keduanya dinikahkan oleh Rasulullah tanggal 1 Dzulhijjah 2 HQ.
Mas kawin Sayidah Fatimah Zahra senilai 500 dirham dimana Ali membeli rumah dari setengah harga mas kawin tersebut. Sekaitan dengan hal ini Nabi berkata, "Saya menikahkan Fatimah dengan Ali sesuai dengan perintah Allah."
Dengan demikian, Sayidah Fatimah as hidup serumah dengan Imam Ali as. Dari pernikahan keduanya lahir dua pemuda penghulu Surga, Imam Hasan dan Husein as dan Sayidah Zainab Kubra dan Shugra as.
Ayatullah Sayid Hassan Mousavi Bojnourdi Wafat
47 tahun yang lalu, tanggal 10 Tir 1354 HS, Ayatullah Sayid Hassan Mousavi Bojnourdi meninggal dunia di usia 80 tahun di kota Najaf dan dimakamkan di sisi gurunya Sayid Abolhassan Isfahani.
Sayid Ulama wa Mujtahidin Ayatullah Mirza Hassan Mousavi Bojnourdi yang dikenal dengan Sayid Agha Bozourg lahir di sebuah desa Bojnourd, provinsi Khorasan dan besar di sana. Setelah itu beliau pergi ke Mashad dan belajar ilmu-ilmu aqli dan naqli dari guru-guru besar seperti Sheikh Agha Bozourg Hakim, Mirza Mohammad Ayatullahzadeh Khorasani dan Adib Neishabouri awwal.
Menginjak usia 27 tahun, Sayid Agha Bozourg pergi ke Najaf, Irak untuk melanjutkan pendidikan agamanya. Di sana beliau belajar pada guru-guru besar seperti Sayid Abolhassan Isfahani, Mirza Naini dan Agha Dhiyauddin al-Iraqi. Sayid Agha Bozourg terkenal memiliki hapalan yang luar biasa dan penguasaannya sangat luas akan sastra Persia dan Arab, filsafat, teologi, tafsir, hadis, fiqih dan ushul fiqih. Dengan kemampuannya ini, beliau segera disejajarkan dengan pengajar dan mujtahid Najaf.
Setelah meninggalnya Ayatullah Boroujerdi pada 1340 Hs, beliau menjadi marji terbesar Syiah di seluruh dunia, tapi beliau mengesampingkan posisi itu karena beliau merasa dirinya sebagai seorang filsuf yang bebas dan faqih yang punya kebebasan berpikir. Dengan penuh kesederhanaan, beliau memilih menjadi peneliti, penulis dan pengajar.
Ayatullah Bojnourdi menciptakan metode baru untuk pendidikan mujtahid dan sebagai dasarnya beliau mengusulkan kaidah fiqih. Setelah menjelaskan dalil dan sejarah terbentuknya kaidah itu, beliau lalu menerapkannya dalam kasus-kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini sangat berperan besar dalam proses pendidikan dan kemajuan seorang calon mujtahid. Beliau kemudian mengumpulkan metode ini dalam sebuah buku al-Qawaid al-Fiqhiyah dalam 7 jilid. Buku ini merupakan referensi terpenting dan terperinci mengenai Kaidah Fiqih Syiah yang pernah ditulis selama ini.
Kuliah Ayatullah Bojnourdi di Najaf dihadiri banyak ulama dan beliau sendiri memiliki hubungan dengan pusat-pusat keilmuan dunia Islam seperti Universitas al-Azhar, Mesir. Beliau meninggalkan banyak karya tulis tak ternilai seperti Qaulnaqi al-Hikmah yang terhitung sebagai syarah terbaik buku al-Asfar al-Arba'ah Mulla Sadra, Muntahal Ushul, catatan pinggi buku al-Urwah al-Wutsqa dan Dzakhirah al-Ma'ad.
Hongkong Dikembalikan ke Cina
25 tahun yang lalu, tanggal 1 Juli 1997, Inggris mengembalikan Hongkong kepada Cina setelah menguasainya selama 155 tahun.
Hongkong yang merupakan sebuah pulau di tenggara Cina diduduki Inggris sejak tahun 1842 dalam era Perang Candu. Melalui berbagai usaha diplomatik, Cina berusaha untuk merebut kembali Hongkong.
Akhirnya pada tahun 1898, Inggris menandatangani perjanjian akan mengembalikan Hongkong kepada Cina 99 tahun kemudian. Pada 1985, Inggris dan Cina kembali menandatangani kesepakatan yang menetapkan tanggal penyerahan Hongkong kepada Cina, yaitu tanggal 1 Juni tahun 1997.